- Istimewa
Kakanwil Kemenag DKI Jakarta: Hari Santri Momentum Meneladani Santri yang Berjuang dalam Kemerdekaan Indonesia
Mereka terus melakukan perlawanan kepada penjajah tanpa rasa takut.
"Dan Hingga akhirnya pecah puncak perlawanan masyarakat Indonesia pada 10 November 1945 yang kita peringati sebagai Hari Pahlawan," jelasnya.
Peristiwa Resolusi Jihad 22 Oktober 1945, menurut Dr. Adib, tidak bisa dipisahkan dengan peristiwa 10 November 1945.
"Tanpa adanya peristiwa Resolusi Jihad, belum tentu terjadi peristiwa 10 November," bebernya.
Pada peringatan Hari Santri Tahun 2024 ini, Kementerian Agama mengusung tema 'Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan' melaksanakan Hari Santri di Pondok Pesantren Modern PKP Islamic School, Ciracas, Jakarta Timur,
"Tema ini mengingatkan kita pada salah satu bait dalam kitab Alfiyyah Ibnu Malik yang berbunyi, bahwa seorang santri mempunyai tugas untuk ُmelanjutkan perjuangan Kiai, ketika sang kiai wafat,” terang Dr. Adib.
Dia menambahkan, seperti bait dari kitab Alfiyah tadi, tema “Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan” adalah sebuah penegasan bahwa santri masa kini memiliki tugas untuk meneruskan perjuangan para pendahulu yang telah berjuang tanpa kenal lelah demi kemerdekaan dan keutuhan bangsa.
Selain itu, Adib menekankan masa depan Indonesia ada di seluruh pundak anak-indonesia, tak kecuali santri.