Ramai Dibicarakan soal Viral Surat Kop Kemendes, Menteri Desa Bocorkan Cerita Fakta Sebenarnya.
Sumber :
  • istimewa

Ramai Dibicarakan soal Viralnya Kop Surat Kemendes, Menteri Desa Bocorkan Cerita Fakta Sebenarnya

Rabu, 23 Oktober 2024 - 17:27 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Viralnya Kop Surat Kemendes di media sosial begitu menyita perhatian publik, hingga menjadi perbincangan elite politik. 

Bahkan, viralnya kabar tersebut juga dikomentari Eks Menko Polhukam, Mahfud MD di akun media sosial X miliknya. 

Menyikapi hal itu, Menteri Desa dan Daerah Tertinggal Yandri Susanto angkat bicara. Bahkan, dia mengklaim acara itu tidak mengandung unsur politik, terutama pilkada.

Selain itu, Yandri juga menceritakan fakta sebenarnya ke pada awak media di Istana Negara, Rabu (23/10/2024).

Kata dia, acara itu digelar dengan mengundang puluhan kepala desa dan ribuan orang. Acara haul ibunya, digabung dengan Hari Santri Nasional, yakni pada 22 Oktober.

"Jadi memang saya ini kan sudah tinggal 15 tahun di pondok pesantren yang kami buat acara kemarin. Jadi setiap tahun kami bersama istri tinggal di sana, menyelenggarakan hari santri nasional. Dan itu biasanya dibuat besar-besaran, ramai yang datang, ribuan. Karena dua tahun lalu emak saya atau ibu saya meninggal, kami juga buat acara haul orang tua saya itu, bagian dari bentuk dharma bakti pengabdian saya, rasa sayang saya sebagai anak, yang sudah dibesarkan dan alhamdulillah sudah berhasil kepada orang tua saya," ujar Yandri kepada wartawan di Istana Negara, Rabu (23/10/2024).

"Maka kemarin itu ramai yang datang, yang datang dari mana saja? Banyak. Bukan hanya dari Serang, tapi dari Cilegon, Serang, Tangerang, Pandeglang, Jakarta, unsur-unsur yang datang juga banyak, ada akademisi, pejabat negara, alim ulama, masyarakat biasa. Memang salah satu yang kami undang sebagian kecil kepala desa, lebih kurang 30 atau 25 kades, tidak semuanya, karena punya ikatan emosional dengan keluarga kami," sambungnya.

Namun acara haul ini disorot publik dan berbagai pihak lantaran undangannya menggunakan surat kop Kemendes. Yandri menyebut acara itu tak ada kaitannya dengan pilkada.

Diketahui, istri Yandri, Ratu Rachmatu Zakiyah, menjadi salah satu peserta Pilbup Pandeglang 2024.

"Dan acara itu kenapa viral kelihatannya sepertinya dikaitkan dengan kontestasi pilkada, sementara yang kami laksanakan kemarin murni 100 persen tidak ada kaitan dengan pilkada. Memang istri saya maju sebagai calon Bupati Serang, sudah lama prosesnya kan, jauh sebelum jadi menteri sekarang sudah masuk kampanye tinggal 1 bulan lagi," ujarnya.

"Dan selama kegiatan kemarin, Bawaslu ada, kemudian unsur-unsur yang lain ada, dan saya pastikan saya tidak mungkin mencederai kekhidmatan Hari Santri Nasional, apalagi itu menyangkut emak saya, almarhumah ibu saya, dengan persoalan politik, nggak mungkin itu, saya nggak sanggup melakukan itu," lanjutnya. 

Ia juga menambahkan, Yandri turut berterima kasih atas kritik dan masukan atas hal ini. Dia juga mengatakan akan lebih berhati-hati dalam bertindak ke depannya.

"Nah, persoalan administrasi, ya tentu kami terima kasih kepada para pihak, termasuk Pak Mahfud Md, semua yang sekarang sedang heboh di medsos kami terima kasih atas masukan dan sarannya untuk ke depan kami akan lebih hati-hati lagi," ujarnya.

Kemudian kata dia, penggunaan kop Kemendes berawal dari diskusi kesekjenan. Dia menyebut dirinya kurang melakukan kontrol sehingga hal itu terjadi.

"Ya sebenarnya saya WA itu sudah lama, karena santri nasional sudah tahu lama dengan WA biasa, kemudian haul emak saya juga sudah tahu tanggalnya tanggal 20 Oktober pas meninggal emak, Hari Santri juga 20 Oktober 2022 yang lalu. Tapi ada diskusi waktu itu di internal kesekjenan perlu ada surat itu, ya saya karena sedang sibuk, sedang banyak persiapan-persiapan pascapelantikan, ya saya memang mungkin kurang kontrol saja," bebernya.

Yandri menyebut acara itu sama sekali tidak menggunakan anggaran Kemendes. 

"Tapi intinya dari acara itu tidak satu sen pun uang Kemendes yang saya gunakan, demi Allah, demi Rasul, nggak, jadi itu murni persoalan administrasi saja. Dan insyaallah ke depan kami akan lebih hati-hati lagi dan tidak akan mengulangi lagi," pungkasnya. 

Sebelumnya diberitakan, Mantan Menko Polhukam Mahfud MD menyoroti adanya surat edaran dari Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto yang berisi arahan untuk para kepala desa di wilayah Kramat Watu, Serang, Banten untuk hadir dalam peringatan Haul ibundanya. 

Sontak, hal itu membuat Mahfud MD pun mengingatkan.

Dalam surat yang diunggah Mahfud MD melalui akun X-nya, terlihat surat tersebut ditanda tangani oleh Yandri pada 21 Oktober 2024 atau bertepatan dengan hari dia dilantik sebagai Menteri oleh Presiden Prabowo Subianto. 

Dalam surat itu, acara haul dilaksanakan pada hari ini 22 Oktober 2024 pagi di Pondok Pesantren BAI Mahdi Sholeh Ma’mun. 

Mahfud pun memberikan saran kepada Yandri atas ada surat tersebut. 

“Saran hari ke-2 kpd Menteri Desa. Kalau benar surat di bwh ini dari Menteri, maka ini keliru,” kata Mahfud di akun X-nya @mohmahfudmd, Selasa (22/10/2024).

Dalam surat itu pula, terlihat ada kop surat kementerian. Mahfud menegaskan, seharusnya kegiatan yang bersifat pribadi pihak yang mengundang pun harus dari pribadi atau pengasuh pondok pesantren. 

“Acara keluarga seperti haul Ibu dan peringatan hari agama di ponpes mestinya yang mengundang pribadi atau pengasuh ponpes. Tak boleh pakai kop dan stempel kementerian. Untuk ke depannya, hati-hati,” pungkasnya. 

Kepala Badan Sejarah Indonesia PDIP Bonnie Triyana menanyakan apakah ada kaitannya dengan pencalonan istri Yandri, Ratu Rachmatuzakiyah maju Pemilihan Bupati (Pilbup) Serang 2024. 

“Apakah ada kaitannya dengan pencalonan istri Pak Menteri sebagai bupati Serang?” cuit Bonnie di akun X @bonnietriyana.

Hingga kini belum ada peryataan resmi dari Yandri Susanto atau PAN. (aag)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
12:45
03:09
02:02
00:54
01:36
03:47
Viral