UAS Ditolak Ceramah di Payakumbuh, Tokoh Perantau Minang: Terkesan Ada Pesanan!.
Sumber :
  • istimewa

UAS Ditolak Ceramah di Payakumbuh, Tokoh Perantau Minang: Terkesan Ada Pesanan!

Kamis, 24 Oktober 2024 - 05:30 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Buya H. Afrijon Ponggok, salah satu tokoh perantau Minang, menyayangkan sikap Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Barat dan Payakumbuh yang secara terang-terangan menolak kedatangan Ustaz Abdul Somad (UAS) dalam Safari Dakwah atau Ceramah ke Ranah Minang. 

Penolakan ini menjadi viral di media sosial, dengan alasan bahwa UAS dianggap mendukung salah satu calon kepala daerah dalam Pilkada.

Dilansir dari, Mimbar Sumbar, pada hari Kamis (24/10/2024), menurut Buya Afrijon, tindakan MUI ini terkesan tidak bijak dan cenderung berlebihan. 

Ia menyebutkan bahwa seharusnya MUI hanya perlu berkomunikasi dengan UAS dan menyarankan agar ceramahnya tidak memuat unsur politik, bukannya langsung menolak. 

"Tanpa ada komunikasi lebih dulu, MUI Payakumbuh langsung menghakimi bahwa UAS akan berkampanye, padahal beliau bukan anggota MUI Sumbar atau Payakumbuh," tegas Buya Afrijon, seperti dikutip dari Mimbar Sumbar, pada hari Kamis (24/10/2024).

Lebih lanjut, Buya Afrijon juga menyoroti bahwa banyak ulama yang aktif dalam kampanye di Sumbar, namun tidak dilarang. 

Namun UAS, yang memiliki reputasi internasional, justru ditolak. "Ada apa antara MUI Sumbar dan Payakumbuh dengan UAS? UAS tidak pernah membawa nama MUI dalam ceramahnya. Ini terkesan ada kepentingan politik praktis di balik penolakan tersebut," ujar Buya Afrijon.

Ia juga menambahkan bahwa UAS bukanlah Aparatur Sipil Negara (ASN) yang harus bersikap netral, dan tidak ada aturan Pilkada yang melarang ulama mendukung calon kepala daerah. 

Buya menyayangkan bahwa artis yang tampil dengan pakaian terbuka dibiarkan, sementara ulama besar seperti UAS ditolak. 

"Katanya demi netralitas, tapi kok malah terkesan ada pesanan dari kelompok tertentu yang diakomodir MUI," tambahnya.

Sementara itu, Ketua MUI Payakumbuh, Erman Ali, mengonfirmasi bahwa penolakan terhadap UAS disebabkan oleh dugaan keterlibatan UAS dalam politik praktis. 

Namun, Fakhri Emil Habib, Ketua Panitia acara tabligh akbar, menegaskan bahwa kegiatan tersebut murni untuk khidmah ilmu dan tidak ada unsur politik. 

Fakhri menyayangkan bahwa MUI Payakumbuh tidak melakukan tabayyun terlebih dahulu, dan keputusan penolakan hanya didasarkan pada dugaan tanpa klarifikasi.

Fakhri juga menekankan bahwa UAS berhak mendukung siapa pun secara pribadi selama mengikuti aturan yang berlaku, dan kegiatan di Masjid al-Mubarok tidak berpotensi menjadi ajang kampanye terbuka. (aag)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
00:51
02:30
07:31
07:22
01:29
01:06
Viral