- Alodokter
Makanan Berlemak Tak Selalu Buruk, Simak Hal-hal yang Harus Dibatasi
Jakarta, tvOnenews.com - Makanan berlemak sering kali menjadi sorotan dalam dunia kesehatan.
Lemak merupakan salah satu makronutrien yang penting bagi tubuh, namun konsumsi berlebihan dapat berakibat buruk bagi kesehatan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, serta bagaimana cara mengatur asupan makanan berlemak agar tetap sehat.
Mengutip dari Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Manokwari dalam pafimanokwari.org pada Kamis (24/10/2024), lemak dibagi menjadi tiga kategori utama yaitu lemak jenuh, lemak tak jenuh tunggal, dan lemak tak jenuh ganda.
Setiap jenis lemak memiliki dampak yang berbeda terhadap kesehatan. Memahami perbedaan ini sangat penting untuk membuat pilihan makanan yang lebih sehat.
Jenis-Jenis Lemak
1. Lemak Jenuh
Lemak jenuh biasanya ditemukan dalam produk hewani seperti daging merah, mentega, dan susu penuh lemak, serta beberapa minyak kelapa dan sawit.
Konsumsi berlebihan lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam darah, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
2. Lemak Tak Jenuh Tunggal
Lemak tak jenuh tunggal, yang terdapat dalam minyak zaitun, alpukat, dan kacang-kacangan, cenderung lebih baik untuk kesehatan jantung.
Lemak ini dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dan meningkatkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik). Meskipun baik, konsumsinya tetap harus dalam jumlah yang wajar.
3. Lemak Tak Jenuh Ganda
Lemak tak jenuh ganda terdiri dari omega-3 dan omega-6.
Omega-3 ditemukan dalam ikan berlemak, seperti salmon dan sarden, serta biji chia dan kenari.
Lemak ini sangat baik untuk kesehatan jantung dan otak. Namun, keseimbangan antara omega-3 dan omega-6 dalam diet Anda juga penting untuk mencegah peradangan.
Apa yang Harus Dibatasi?
Mengonsumsi lemak tidak selalu buruk, tetapi ada beberapa hal yang perlu dibatasi untuk menjaga kesehatan:
1. Kurangi Lemak Jenuh
Sebaiknya batasi asupan lemak jenuh tidak lebih dari 10 persen dari total kalori harian Anda.
Pilihlah sumber protein yang lebih sehat, seperti ikan, ayam tanpa kulit, dan produk susu rendah lemak.
2. Hindari Lemak Trans
Lemak trans, yang banyak ditemukan dalam makanan olahan dan makanan cepat saji, sebaiknya dihindari sama sekali.
Lemak ini dapat meningkatkan kolesterol jahat dan menurunkan kolesterol baik, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung.
3. Perhatikan Porsi
Meskipun lemak tak jenuh baik untuk kesehatan, tetap perhatikan porsi yang Anda konsumsi.
Bahkan lemak sehat pun mengandung kalori yang tinggi, jadi pastikan untuk tidak mengonsumsinya secara berlebihan.
4. Pilih Makanan Utuh
Makanan utuh seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan tidak hanya memberikan lemak sehat, tetapi juga serat dan nutrisi penting lainnya.
Menggantikan makanan olahan dengan makanan utuh dapat membantu mengurangi asupan lemak jenuh dan lemak trans.
5. Rutin Memantau Kesehatan
Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala dapat membantu Anda memantau kadar kolesterol dan risiko penyakit jantung.
Jika Anda memiliki masalah kesehatan tertentu, konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter untuk mendapatkan saran yang tepat mengenai asupan lemak.
Dengan memahami jenis-jenis lemak dan membatasi asupan lemak yang tidak sehat, Anda dapat menjalani pola makan yang lebih seimbang dan sehat.
Selalu ingat bahwa kunci dari diet yang sehat adalah variasi dan moderasi dalam setiap asupan makanan.