- Dok. tvOnenews.com
NU dan Muhammadiyah Diminta Kepung Kedubes AS di Indonesia
Jakarta, tvOnenews.com - Sekjen Free Palestine Network (FPN) Furqan AMC mendesak Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah untuk mengepung Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Indonesia.
Seruan yang dilayangkannya tersebut guna menekan pemerintah AS agar menghentikan bantuan militernya terhadap Israel.
"NU dan Muhammadiyah harus bersatu kepung kedutaan Amerika untuk menekan pemerintah Amerika agar menghentikan dukungan militernya terhadap Israel," kata Furqan, Kamis (24/10/2024).
Furqan menjelaskan bahwa MPR dan Presiden RI, Prabowo Subianto secara terang-terangan mendukung kemerdekaan Palestina.
"Mobilisasi umum untuk mengepung kedutaan Amerika di Indonesia secara bergelombang terus menerus sangat dibutuhkan untuk memecah keheningan global dan ketidakberdayaan lembaga-lembaga internasional menghentikan brutalitas Israel." jelasnya.
Dia menganggap bahwa selama AS terus melakukan pengiriman bantuan militer ke Israel.
Maka aksi genoside terhadap warga Palestina oleh tentara zionis tidak dapat terhentikan bahkan saat ini perang telah meluas hingga ke Lebanon.
Furqan menambahkan, kejahatan genosida zionis Israel yang dilakukan terus menerus di Jalur Gaza sepenuhnya didukung oleh pemerintah AS dan beberapa negara barat.
Hal ini dikonfirmasi pelapor khusus PBB untuk Hak Asasi Manusia (HAM) di wilayah Palestina.
Adapun hingg saat ini Israel telah menjatuhkan 70.000 ton lebih bom di jalur Gaza sejak Oktober tahun lalu, melebihi jumlah bom yang digunakan selama perang dunia kedua.
"Sementara 80% bangunan di gaza sudah hancur sebagaimana yang diungkap oleh PBB. Tidak hanya rumah, juga fasilitas kesehatan, sekolah/kampus, fasilitas industri, masjid, gereja, dan heritage yang dihancurkan Israel," ucapnya.
Disisi lain, Kementerian kesehatan Gaza mencatat sudah 42 ribu lebih korban gugur dan 100 ribu lebih terluka. Mayoritasnya anak-anak dan perempuan.
"Butuh berapa puluh ribu lagi korban untuk bisa membuat semua bersatu bangkit menghentikan kebiadaban zionis Israel?," tandasnya. (aha/raa)