- istimewa - Antara
Mengapa Indonesia Ingin Bergabung dengan BRICS? Ini Langkah Strategisnya!
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, dengan tegas menyampaikan hasrat Indonesia untuk bergabung dengan blok ekonomi BRICS. Ini merupakan langkah strategis dalam menerapkan politik luar negeri yang bebas aktif.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS Plus yang berlangsung di Kazan, Rusia, pada Kamis (24/10) waktu setempat.
"Bergabungnya RI ke BRICS bukan berarti kita berpihak pada satu kubu tertentu. Sebaliknya, ini adalah bentuk partisipasi aktif kita di berbagai forum internasional," ungkap Sugiono, seperti yang disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta pada hari Jumat (25/10/2024).
Sugiono menekankan bahwa keinginan ini mencerminkan pandangan Indonesia terhadap BRICS sebagai platform yang tepat untuk mengadvokasi dan memajukan kepentingan bersama negara-negara Global South.
Untuk itu, ia mengusulkan tiga langkah konkret untuk memperkuat kerja sama BRICS dengan negara-negara tersebut:
1. Menegakkan Hak atas Pembangunan Berkelanjutan: Negara maju diharapkan memenuhi komitmen mereka kepada negara berkembang.
2. Mendukung Reformasi Sistem Multilateral: Agar lebih inklusif dan representatif, institusi internasional harus diperkuat dengan sumber daya yang memadai.
3. Menguatkan Solidaritas Negara Berkembang: Indonesia mendorong BRICS untuk menjadi jembatan penguat solidaritas antar negara berkembang.
Sugiono menambahkan bahwa langkah ini sejalan dengan program kerja Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, yang berfokus pada isu-isu ketahanan pangan dan energi, pemberantasan kemiskinan, serta pengembangan sumber daya manusia.
Sebagai jembatan antara negara berkembang dan maju, Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan keterlibatan dalam forum internasional lainnya, selain BRICS.
"Bulan depan, Presiden Prabowo Subianto akan menghadiri KTT G20 di Rio de Janeiro, Brasil. Sementara itu, saya juga diundang untuk menghadiri pertemuan tingkat menteri luar negeri G7 yang diperluas di Fiuggi, Italia," jelasnya.
Kunjungan Sugiono ke Rusia merupakan bagian dari misinya sebagai Utusan Khusus Presiden Prabowo dan merupakan kunjungan resmi perdananya setelah dilantik sebagai Menlu RI pada Senin (21/10).
Dalam KTT BRICS ke-16, Indonesia secara resmi diakui sebagai negara mitra BRICS, bersama 12 negara lainnya, termasuk Malaysia, Thailand, dan Vietnam sebagai mitra dari Asia Tenggara.
Di sela-sela acara, Sugiono juga melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Rusia Sergey Lavrov, Sekretaris Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Hussein Al-Sheikh, Menteri Ekonomi Malaysia Rafizi Ramli, serta pejabat-pejabat dari negara lainnya. (aag)