- Istimewa
Pesan Menohok Sultan Tidore di Acara Ibadah Syukur dan Suka Cita, Semua Warga Maluku Diminta Harus....
“Bukan ajaran yang baru bagi umat Kristen. Bukan pula ajaran yang baru bagi umat Islam. Moderasi beragama sudah dimulai ribuan tahun lalu. Sebelum kita ini, ada Nabi-nabi yang sudah datang membawa ajaran itu, bagaimana kita memberikan penghormatan satu dengan yang lainnya,” tambah Husain.
Begitu juga dengan Sultan Amiruddin Sjah atau lebih dikenal dengan Sultan Nuku.
Dia berdamai dengan siapa saja, bahkan ketika membebaskan Maluku Kie Raha dari tangan kaum penjajah.
Nuku didukung dari kalangan yang tidak seagama, dengan satu misi, yaitu misi kemanusiaan.
“Ketika kemanusiaan kita ditindas, maka kita punya kesatuan, pandangan, persepsi yang sama. Maka Sultan Nuku memanggil orang-orang Tobelo, orang-orang Canga, orang-orang dari Tobaru, orang-orang dari Halmahera untuk bersatu padu dengan Sultan Nuku supaya benar-benar terbebas dari penjajah,” tegasnya.
Tindakan ini terus terjaga hingga di masa Sultan Zainal Abidin Alting Sjah hingga Sultan Al Mansur di saat itu. Ketika pendeta di zaman Belanda dan Jerman ingin menyebarkan ajaran injil di Papua, meraka datang kepada Sultan.
Kini injil menyebar di tanah Papua karena semangat persaudaraan yang dibangun.