Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie.
Sumber :
  • tim tvOne/Adinda Ratna Safira

Anindya Ungkap Bakrie Grup Kerja Sama dengan IKN Bangun Sekolah Bersama Stanford

Rabu, 30 Oktober 2024 - 03:15 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie mengatakan Bakrie Grup telah bekerja sama untuk membangun dan memajukan Ibu Kota Nusantara (IKN). 

Hal ini dinyatakan dalam HUT Ke-14 Aliansi Kebangsaan yang bertemakan ‘Transformasi Perekonomian Indonesia melalui Ekonomi Pengetahuan Menuju Kemakmuran yang Inklusif’ di Lagoon Garden, The Sultan Hotel Jakarta, pada Selasa (29/10/2024).

Anindya mengungkapkan bahwa kerja sama yang dilakukan dengan IKN adalah membuat suatu sekolah. Ini juga berkolaborasi dengan Stanford.

“Di IKN kami telah bekerjasama membuat suatu sekolah bersama Stanford namanya School of Sustainability,” kata Anindya.

Sementara itu Anindya menuturkan bahwa Bakrie Grup yang telah berumur 82 tahun ini memiliki pendapatan 85 persen yang datang dari energi tradisional.

“Jadi kami merasa bahwa grup kami ini 85% dari pendapatannya datang dari suatu energi tradisional. Gak ada yang salah, sangat dibutuhkan. Tapi suatu saat energi ini kan, artinya akan habis,” jelas Anindya.

Kemudian Anindya menerangkan bahwa karena energi akan habis, maka dirinya juga mengembangkan suatu industri yang berkelanjutan.

“Sehingga kami berpikir bukan saja kita ingin fokus kepada suatu industri yang berkelanjutan, misalnya dengan green industry seperti membuat bus sama truk atau meningkatkan pembangkit listrik dengan kicir angin misalnya,” tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie mengatakan ada tiga kunci yang membuat dirinya optimis bahwa dunia usaha akan sukses dimasa pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.

“Saya kemarin diwawancara. Mereka menanyakan kurang lebih apa yang membuat dunia usaha semangat dan optimis terhadap pemerintahan Pak Prabowo. Kalau saya rasa tiga kata,” kata Anindya.

Kemudian Anindya mengungkapkan tiga kunci yang membuat dirinya optimis diantaranya adalah peace, stability, dan continuity. 

Menurutnya negara lain belum tentu memiliki ketiganya dalam waktu yang bersamaan. Tetapi hebatnya Indonesia bisa memiliki ketiganya.

“Nah, lucunya negara-negara lain itu belum tentu punya ketiga hal itu bersamaan. Gak semua negara bisa mengatakan peaceful. Ada yang bisa mengatakan peaceful, gak bisa semua negara mengatakan stabil,” jelas Anindya.

Terkait hal ini, Anindya mencontohkan salah satu negara tersebut diantaranya yakni Amerika Serikat. Dirinya mengungkapkan bahwa negara yang kuat dunia usahanya ini belum tentu memiliki ketiganya setelah Pemilu 5 November 2024.

“Jadi lucu sekali, waktu tahun 90-an akhir saya bekerja di Amerika, selalu apa-apa bicara mengenai Indonesia, dibilang ekonominya prospektif tapi politically unstable. Nah, sekarang kita bicara berbeda untuk Amerika,” ungkapnya.

Sementara itu Anindya menuturkan dalam rangka mencapai Indonesia Emas, dunia usaha dalam continuity akan berjalan lebih baik melalui transisi kepemimpinan dari masa pemerintahan Joko Widodo ke Prabowo Subianto.

“Nah, continuity saya rasa dalam rangka Indonesia mencapai Indonesia Emas, itu adalah sesuatu yang patut kita syukuri dan kita terlihat di dalam apa yang terjadi dari transisi kepemimpinan dari Pak Jokowi ke Pak Prabowo,” terangnya.

Anindya mengungkapkan bahwa saat ini nikai kepuasan masyarakat Indonesia kepada Prabowo sudah 91 persen. Namun untuk mencapai visi misi diperlukan tahapan. Maka diperlukan juga kerja sama dadi semua pihak.

“Nilai kepuasaan kepada Pak Prabowo di 11 hari ini adalah 91 persen. Jadi rupanya beliau tahu. Beberapa hal yang membuat kita optimis di dunia usaha, dan angka yang bisa disebut 8 persen secara bertahap, itu di dalam pidato beliau mengatakan bahwa penegakan hukum adalah prioritas utama,” ungkap Anindya. (ars/lgn)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:02
03:01
02:57
02:35
05:18
01:38
Viral