- Tim tvOne/Rika Pangesti
Yasonna Laoly Anggap Permintaan Penambahan Anggaran Kementerian HAM Tak Realistis
Jakarta, tvOnenews.com - Anggota Komisi XIII DPR RI, Yasonna Laoly menilai permintaan penambahan anggaran Kementerian HAM menjadi sebesar Rp20 triliun tidak realistis.
Mantan Menteri Hukum dan HAM (Menkum HAM) ini menuturkan Menteri HAM Natalius Pigai harus realitas dalam mengusulkan sesuatu. Dia menilai jumlah penambahan anggaran itu terlalu besar.
Pasalnya, kata Yasonna, Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sedang mengalami defisit. Terlebih, utang Indonesia akan jatuh tempo pada 2025.
“Saat ini, APBN kita kemarin defisitnya sekitar 600 ya. Tahun depan akan ada jatuh tempo utang sekitar 800-an,” kata Yasonna saat rapat bersama Pigai di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Kamis (31/10/2024).
“Maka saya kira, apa sebab teman-teman dan banyak masyarakat kaget dan lompatan angka itu sangat besar. Ideal mungkin saja ideal, tapi realitas juga harus kita lihat,” sambungnya.
Yasonna pun membandingkan total anggaran saat dirinya masih menjadi menteri, ketika Kementerian Hukum dan HAM masih belum dipecah.
“Kementerian HAM bagian dari Kementerian Hukum dan HAM zaman saya. 10 tahun kurang 3 bulan saya di sana. Sekarang tahun 2024 anggarannya itu semua Rp18,3 triliun,” katanya.
“Yang paling besar Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS) hampir 35 ribu pegawai eksisting. Dirjen PAS dengan segala kompleksitasnya itu hanya sekitar Rp5 triliun. Imigrasi, dan lain-lain,” sambung Yasonna.
Yasonna menyebut program-program yang disusun harus lebih fokus dan tajam, agar program tersebut dapat direalisasikan secara tepat.
“Jangan nanti semangat Pak Menteri, realitasnya jauh dari harapan dalam pembahasan-pembahasan anggaran, pertarungan anggaran di lintas kementerian dengan Kemenkeu dan lain-lain, bisa membuat Pak Menteri bisa patah arang. Harus realistis,” tandas politisi PDIP ini. (saa/raa)