- Istockphoto
Tak Banyak yang Tahu Soal Toxic Parents, Berikut 6 Ciri-Ciri Orangtua Toxic yang Harus Dihindari
Jakarta, tvOnenews.com - Menjalani hubungan yang sehat dengan orangtua adalah dambaan setiap anak.
Namun, tidak semua orangtua mampu menjalankan peran mereka dengan bijaksana dan positif.
Terkadang, pola asuh yang berlebihan, terlalu menuntut, atau bahkan manipulatif bisa berdampak buruk pada perkembangan mental dan emosional anak.
Orangtua yang seperti ini biasa disebut "toxic parents" atau orangtua toxic.
Menurut Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Papua Selatan dengan situs pafipapuaselatan.org, memahami ciri-ciri orangtua toxic dapat membantu anak dan orangtua memahami bagaimana sebaiknya memperbaiki hubungan agar lebih sehat.
Berikut ini adalah enam ciri-ciri orangtua toxic yang harus dihindari.
1. Terlalu Mengontrol Kehidupan Anak
Orangtua toxic cenderung ingin mengendalikan segala aspek kehidupan anak, mulai dari keputusan besar hingga hal-hal kecil.
Mereka sering kali tidak mengizinkan anaknya membuat keputusan sendiri atau bahkan belajar dari kesalahan.
Akibatnya, anak tumbuh dengan rasa takut salah dan kurang percaya diri dalam mengambil keputusan.
2. Mengabaikan Perasaan dan Opini Anak
Salah satu tanda lainnya adalah orangtua yang tidak menghargai perasaan dan pendapat anak.
Orangtua yang toxic sering kali meremehkan atau menolak validasi emosi anak, membuat anak merasa tidak berharga atau diabaikan.
Hal ini dapat mengakibatkan rendahnya harga diri dan kesulitan anak dalam mengekspresikan emosi secara sehat.
3. Menuntut Pengorbanan Berlebihan
Orangtua toxic sering kali menuntut anak untuk berkorban demi kebahagiaan mereka tanpa mempertimbangkan kebutuhan dan kebahagiaan anak.
Misalnya, mereka mungkin meminta anak untuk mengorbankan cita-citanya demi memenuhi harapan keluarga.
Ciri ini bisa menyebabkan anak tumbuh dengan perasaan terbebani dan kehilangan jati diri.
4. Sering Mengkritik dan Merendahkan
Orangtua toxic cenderung sering mengkritik dan merendahkan anak, bahkan di depan orang lain.
Kritik yang terus-menerus dan berlebihan dapat menyebabkan anak merasa tidak pernah cukup baik.
Ini membuat mereka rentan terhadap kecemasan dan masalah kepercayaan diri yang berdampak hingga dewasa.
5. Memanipulasi dengan Emosi
Manipulasi emosional adalah salah satu ciri yang paling merusak dari orangtua toxic.
Mereka mungkin menggunakan perasaan bersalah, marah, atau kecewa untuk mengendalikan anak agar melakukan apa yang mereka inginkan.
Pola ini dapat membuat anak tumbuh dengan perasaan bersalah atau bertanggung jawab atas perasaan orang lain, yang pada akhirnya menghambat mereka untuk hidup mandiri.
6. Tidak Memberikan Ruang untuk Tumbuh Mandiri
Orangtua toxic seringkali tidak memberikan kebebasan bagi anak untuk belajar dan berkembang.
Mereka mungkin menganggap bahwa cara mereka adalah yang terbaik dan menolak memberi ruang bagi anak untuk mencoba hal-hal baru.
Ini dapat mengakibatkan anak merasa tidak berdaya dan bergantung, serta kesulitan untuk berkembang dan mengejar impian mereka sendiri.
Pentingnya Kesadaran dan Perubahan
Kesadaran akan adanya pola toxic dalam hubungan orangtua dan anak adalah langkah pertama menuju perbaikan.
Setiap orangtua pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya, tetapi pendekatan yang salah justru dapat merusak hubungan tersebut.
Jika Anda merasa pola asuh yang diterapkan cenderung berlebihan atau tidak sehat, mencari bantuan atau panduan dari profesional dapat sangat membantu untuk meningkatkan kualitas hubungan keluarga.
Memahami ciri-ciri orangtua toxic dan menghindari perilaku tersebut adalah langkah penting untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan positif bagi perkembangan anak.
Melalui komunikasi yang baik dan dukungan emosional, setiap keluarga dapat membangun hubungan yang saling mendukung dan menyehatkan.