Usai Bertemu Jokowi! RK Dikritik Hasto, Ridwan Kamil Lempar Sindiran Pedas.
Sumber :
  • istimewa

Usai Bertemu Jokowi! RK Dikritik Hasto, Ridwan Kamil Lempar Sindiran Pedas

Minggu, 3 November 2024 - 18:43 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Seusai Cagub Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil bertemu Presiden RI ke-7, Jokowi. Ia dikritik habis oleh Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.

Kata Hasto, Ridwan Kamil (RK) menemui Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) ketika eks Gubernur Jawa Barat (Jabar) itu mengalami kemunduran elektabilitas.

"Terima kasih, di tengah-tengah hasil survei yang menunjukan pasangan RK Itu mengalami penurunan secara drastis, menunjukkan ketidakpercayaan publik yang makin besar, kemudian Pak RK datang ke Pak Jokowi, itu menunjukkan mentalitas kalah," ujar Hasto setelah menghadiri 'Victoria Run' di Tangerang seperti dalam keterangan tertulisnya, Minggu (3/11/2024). 

Hasto mengatakan langkah RK bertemu Jokowi tentu ingin meminta restu dan pertolongan agar menang dalam Pilkada Jakarta 2024. 

Bahkan kata dia, langkah meminta restu dan pertolongan maju kontestasi politik seperti mengembalikan Indonesia ke budaya Orde Baru.

Hasto menilai anak muda sebenarnya tidak suka langkah meminta pertolongan dan restu dalam kontestasi politik. 

Para generasi Z dinilai lebih suka kandidat menawarkan gagasan dan mempertontonkan prestasi.

"Budaya restu-restuan itu adalah budaya lama, budaya Orde Baru. Berbeda dengan budaya anak muda, generasi milenial, gen Z ya mengedepankan prestasi, itu bedanya. Harus turun ke bawah, dengan menampilkan gagasan yang baik, sehingga ketika RK datang ke Pak Jokowi itu menunjukkan sekali lagi mentalitet kalah, mentalitet bukan pejuang," bebernya.

Hasto menilai langkah RK untuk meminta pertolongan menang Pilkada Jakarta 2024 tidak dilakukan kandidat yang diusung PDIP yakni Pramono Anung dan Rano Karno atau Doel. 

"Maka dari itu, kami makin meyakini Pak Pramono Anung dan Rano Karno akan memenangkan Pilkada Jakarta, karena terus turun ke bawah dan menyapa rakyat dengan gagasan gagasan yang membangun Jakarta sebagai global city," katanya.

Hasto menilai menurunnya elektabilitas RK bisa terjadi setelah cawagub Jakarta nomor urut 1, Suswono, membuat pernyataan tentang janda kaya menikahi pria muda pengangguran. 

Temuan elektabilitas yang menurut Hasto turun, pada akhirnya membuat RK khawatir meminta pertolongan Jokowi untuk bisa menang Pilkada Jakarta 2024.

"Suatu kekhawatiran, kekhawatiran yang sangat dari RK, karena surveinya menurun dan kemudian ada persoalan terkait dengan wakilnya, yang banyak mengatakan itu suatu bentuk pelecehan agama, dan kemudian datang minta restu, sekali lagi itu menunjukkan mentalitas kalah. Oleh karena itu, mari kita semua bergerak serentak karena budaya restu restuan itu budaya masa lalu, budaya feudal yang harus kita tinggalkan," kata Hasto.

Hasto menuturkan langkah RK meminta pertolongan Jokowi sudah tak berlaku karena Presiden Prabowo Subianto sudah menekankan pentingnya aparat netral pada Pilkada 2024.

"Cawe-cawe Jokowi sudah nggak bisa lagi, meskipun kita lihat ada berbagai elemen-elemen aparatur negara yang masih mencoba dikerahkan. Oleh karena itu, jangan takut terhadap intervensi dari aparat negara, karena Presiden Prabowo sudah mengatakan komitmennya untuk netral. Kalau ada aparatur negara termasuk oknum polisi yang bergerak untuk memenangkan pasangan calon tertentu, itu artinya berseberangan dengan garis kebijakan Presiden Prabowo," ujarnya.

Mendengar kritikan dari Hasto, Ridwan Kamil (RK) langsung balas dengan sindiran pedas ke Hasto.

Kata RK, sosok bermentalitas kalah ialah pihak yang mengklaim seolah-olah didukung padahal tidak.

RK menyampaikan bahwa pertemuannya dengan Jokowi dan Prabowo bagian daripada undangan. RK menghormati undangan itu.

"Saya itu kan diundang, kehormatan kalau mendatangi undangan dari Pak Prabowo, dari Pak Jokowi ya. Yang paling buruk itu justru adalah yang mengklaim seolah-olah didukung, menyebarluaskan isu bahwa didukung padahal tidak," kata RK usai menghadiri acara 'Deklarasi Dukungan Forkkabi', Cipayung, Jakarta Timur, Minggu (3/11/2024).

Menurut RK, yang bermental kalah justru yang mengklaim mendapat dukungan padahal tidak. Ia menyebut pertemuan dengan Jokowi dan Prabowo menunjukkan mental berbasis adab.

"Menurut saya itu, yang mental kalah itu, yang itu (klaim dapat dukungan). Kalau saya datang itu bukan mental kalah, itu mental patriot, mental berbasis adab menghadiri undangan orang tua, apalagi dua presiden. Saya kira itu argumentasi," ungkap mantan Gubernur Jawa Barat ini.

Ia membantah pernyataan Hasto yang menyebut pihaknya kalah di beberapa lembaga survei. 

Lanjutnya menjelaskan, bahwa justru di beberapa survei unggul dari pasangan yang lain.

"Kita bicara fakta ya, kalau dibilang elektabilitas kalah data dari mana? Mayoritas survei kan kita menang berarti argumen pertama sudah patah," ujar RK.

Ia kemudian menjawab soal pihak yang mengklaim mendapat dukungan dari 'Anak Abah' pendukung Anies Baswedan. RK mengatakan selalu berkata berdasarkan data.

"Kan surveinya ada, Anak Abah itu surveinya 60 persen mencoblos RIDO. Silakan bedah, oleh media surveinya. Bukan klaim-klaim dari saya. Saya hanya membacakan hasil survei, bahwa 60 persen pemilih Anies Baswedan terkonfirmasi memilih RIDO," pungkasnya. (aag)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:23
04:46
05:39
03:03
03:29
02:11
Viral