Anggota Komisi X DPR RI Sofyan Tan.
Sumber :
  • dpr.go.id

Sosok Anggota Komisi X DPR Sofyan Tan Sebut Prof Stella Diimpor dari Tsinghua University hingga Guru Punya Penghasilan Rp230 Ribu

Kamis, 7 November 2024 - 10:10 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Anggota Komisi X DPR RI Sofyan Tan menyoroti jumlah guru besar di Indonesia dalam rapat Komisi X DPR dengan Mendikdasmen Abdul Mu'ti, Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro dan Menteri Kebudayaan Fadli Zon pada Rabu, (6/11/2024).

“Dengan Profesor Stella yang kita impor dari Tsinghua University, saya ingin menggambarkan bahwa guru besar kita hari ini hanya 2% dari 314.000 dosen,” ujar Anggota Komisi X DPR RI Fraksi PDIP, Sofyan Tan dalam Rapat Kerja Komisi X DPR RI bersama Mendikdasmen, Abdul Mu'ti, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro, dan Menteri Kebudayaan, Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (6/11/2024).

“Malaysia guru besar itu 5,65% artinya lebih hebat dari kita, padahal dahulu mereka belajar dari kita,” lanjutnya.

Sofyan juga mengingatkan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti untuk memastikan guru-guru di Indonesia memperoleh gaji yang layak.
 
"Yang baiknya adalah jangan lagi mereka punya penghasilan Rp230.000 per bulan. Kita sudah ada instrumen, Undang-Undang Dasar kita sudah menjamin itu," kata Sofyan.

Ia menyampaikan tidak sepatutnya lagi di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ini, masih terdapat guru yang memperoleh gaji di bawah upah minimum suatu daerah.
 
Menurut Sofyan, gaji yang layak itu bernilai penting bagi guru, karena mereka memiliki jasa yang besar bagi peserta didik di Tanah Air. Bahkan, guru berperan penting dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas.
 
"Saya sepakat pendidikan yang berkualitas harus dimulai dari guru. Oleh karena itu, guru harus mendapat kesejahteraan yang jauh lebih baik," kata Sofyan.
 
Menurut dia, upaya memberikan gaji yang layak itu dapat diwujudkan oleh Kemendikdasmen melalui program sertifikasi guru.
 
"Kalau itu kita gunakan (sertifikasi guru), hari ini tidak ada guru kita yang penghasilannya di bawah UMR atau bekerja sebagai pemulung atau sebagai pekerjaan yang semestinya tidak dilakukan oleh seorang guru," kata dia.
 
Dalam kesempatan yang sama, anggota Komisi X DPR Ratih Megasari Singkarru menilai mewujudkan kesejahteraan guru harus menjadi prioritas kerja dari Kemendikdasmen. "Kesejahteraan guru ini harus menjadi prioritas," kata dia.

 Sebelumnya, Mendikdasmen, Abdul Mu'ti menyampaikan bahwa peningkatan gaji dan kesejahteraan guru sudah mendapatkan porsi anggaran di tahun 2025, meski ia belum dapat menyebutkan angka pasti terkait kenaikan gaji guru tersebut.
 
Oleh karena itu, Mu'ti berharap peningkatan kesejahteraan guru juga dapat berkorelasi positif dengan peningkatan kualitas pengajaran di bidang masing-masing. (ebs)
 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
00:44
00:53
01:36
02:00
19:41
03:02
Viral