- ANTARA
Para Petani di Indonesia Mesti Paham, Kepala BMKG Sebut 'Pranata Mongso' Dirusak Perubahan Iklim
Jakarta, tvOnenews.com - Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan metode tradisional pranata mongso sebagai sistem kalender pertanian untuk menentukan musim bercocok tanam telah dirusak perubahan iklim.
"Yang sekarang pranata mongso itu sering meleset, karena dirusak oleh perubahan iklim," kata Kepala BMKG Dwikorita saat menyampaikan laporan kepada Komisi V DPR RI saat rapat dengar pendapat yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa (12/11/2024).
Dwikorita menjelaskan pranata mongso sebagai kearifan lokal yang didasarkan pada peredaran matahari dan gejala alam lainnya, kerap dijadikan sebagai andalan masyarakat Jawa menentukan musim bercocok tanam.
Hingga 2011, lanjutnya, BMKG pun mulai merintis Program Sekolah Lapang Iklim untuk memperkenalkan sistem penanggalan bercocok tanam secara digital, terutama dalam menghadapi perubahan iklim, cuaca ekstrem, seperti El Nino dan La Nina, yang dapat merusak hasil tanam.
"Ini para petani, kami ajak belajar bersama, kami bekerja sama dengan Dinas Pertanian di daerah-daerah, kalau di pusat dengan Kementerian Pertanian agar para petani bisa membaca cuaca," katanya.
Sejak 2018, lanjutnya, BMKG membekali para petani dengan aplikasi Info BMKG yang dapat mereka unduh di telepon genggam untuk mendapatkan informasi cuaca dan iklim itu secara real time.
Aplikasi dengan 5 juta pengunduh itu adalah buatan BMKG yang bertujuan menyajikan informasi multi-sektor yang meliputi cuaca, iklim, kualitas udara, dan gempa bumi yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia.