Hadapi Tantangan Global Megatrend 2050, ASN Diwajibkan untuk Mengembangkan Kompetensi.
Sumber :
  • Istimewa

Hadapi Tantangan Global Megatrend 2050, ASN Diwajibkan untuk Mengembangkan Kompetensi

Selasa, 19 November 2024 - 14:44 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Pemerintah dihadapkan pada tantangan global megatrend 2050 yang tentu membutuhkan cara dan strategi baru untuk menyiapkan Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan kompetensi-kompetensi baru yang sesuai dengan kemajuan teknologi informasi. 

Namun pada kenyataannya pengembangan kompetensi saat ini masih belum optimal. Hal ini dikarenakan setiap instansi pemerintah masih melakukannya secara sendiri-sendiri atau fragmented sehingga menciptakan adanya egosystem di setiap instansi pemerintah. 

Atas hal tersebut perlu adanya sebuah terobosan baru yang berfokus pada kolaborasi pembelajaran yang terintegrasi dengan membuat sebuah ecosystem pembelajaran bagi pengembangan kompetensi ASN. 

Hal itu diungkap Plt. Lembaga Administrasi Negara (LAN), Dr. Muhammad Taufiq, DEA, saat memberikan sambutan dan laporan kegiatan National Future Learning Forum (NFLF) 2024 yang diselenggarakan di Auditorium Makarti Bhakti Nagari, ASN Corporate University.

Lebih jauh Muhammad Taufiq menjelaskan, melalui Learning Ecosystem ini, pengembangan kompetensi ini akan dilakukan secara kolaboratif dan terintegrasi serta berorientasi pada pembelajaran yang mampu memacu untuk melakukan inovasi.

Ekosistem pembelajaran ini juga akan lebih berfokus pada learner untuk dapat mengembangkan desain pembelajaran dan konten-konten pembelajaran sesuai dengan kebutuhannya.

“UU ASN telah menegaskan untuk setiap ASN memiliki kewajiban untuk mengembangkan kompetensi melalui pembelajaran yang kolaboratif dengan mengintegrasikan penyedia program-program pengembangan kompetensi  baik sektor pemerintah dan swasta untuk menciptakan platform ekosistem digital pengembangan kompetensi," ujarnya.

Menurtnya, ke depan LAN akan berkolaborasi dan memperluas ekosistem pembelajaran mulai dari sisi provider yaitu penyedia pengembangan kompetensi baik dari sektor pemerintah maupun swasta, dari sisi user yaitu memberikan akses one stop service melalui platform pembelajaran, dan terakhir dari sisi enabler.

“Tahun depan LAN juga akan menyelenggarakan National Coach Network dimana para alumni Pelatihan Kepemimpinan Nasional tingkat I dan tingkat II serta para pimpinan korporasi untuk menjadi coach bagi para ASN dalam menghadapi tantangan 2050 dengan penuh optimis,” jelasnya.

Menyikapi hal tersebut, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Rini Widyantini mengapresiasi LAN yang telah berkolaborasi lintas sektor untuk mengembangkan sistem pembelajaran yang terintegrasi dalam rangka mengakselerasi dan meningkatkan kapasitas ASN di tanah air.

Melalui kegiatan NFLF ini ia berharap LAN dapat merancang tata kelola pembelajaran yang inovatif dan berbasis teknologi untuk pencapaian program prioritas pembangunan nasional.

Selain itu, menurutnya pembelajaran ini mampu membentuk karakter dan budaya kerja ASN yang unggul produktif, profesional, dan berintegritas. 

“Forum ini dapat memperkuat dan menginisiasi program percontohan kolaborasi lintas sektor untuk membangun ekosistem pembelajaran yang inklusif dan berkelanjutan yang dapat diakses oleh ASN sampai di daerah terpencil,” harapnya.

Dalam kesempatan tersebut, LAN juga memberikan apresiasi berupa penyerahan Piagam Apreasiasi kepada lima instansi yang ditetapkan sebagai Center of Excellence. 

Penetapan ini merupakan “kick off” tata kelola center of excellence yang juga merupakan bagian dari ekosistem pengembangan kompetensi ASN. 

Pusat unggulan ini akan menjadi leading agency dalam membina substansi teknis dalam rangka pemenuhan Kompetensi Jabatan dan prioritas nasional di bidangnya. 

Lima instansi tersebut yaitu, yaitu Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Pengadaan Barang/Jasa Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Penanggulangan Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

Lalu ada Pusat Pelatihan Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementerian Pertanian, Direktorat Peningkatan Mutu Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan serta Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Acara dilanjutkan dengan Talkshow yang menghadirkan narasumber Kepala Pusat Pembinaan Program dan Kebijakan Pengembangan Kompetensi ASN Erna Irawati, Head of Policy Advocacy Tanoto Foundation Eddy Henry, Chairman of Steering Committee Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK) Yunus Triyonggo.

Ada juga Policy Lead Pijar Foundation Anthony Marwan, CEO goKampus Lie Nathanael Santoso, Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi ASN Kementerian Kesehatan Dwi Meilani dan dimoderatori oleh Nina Melinda. 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:27
02:03
01:17
02:24
05:54
02:28
Viral