- istimewa
Wayang Santri Jadi Simbol Publikasi MPR, Ribuan Warga Antusias Ramaikan Pagelarannya di Tegal
Tegal, tvOnenews.com - Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, secara simbolis menyerahkan wayang kepada dalang Ki Haryo Entus Susmono sebagai tanda dimulainya program publikasi kegiatan MPR melalui pagelaran rakyat.
Acara tersebut digelar pada Selasa malam (19/11/2024) di Lapangan Desa Setu, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal, dengan pementasan Wayang Santri sebagai daya tarik utamanya.
Wayang Santri, kesenian khas Tegal yang diciptakan oleh almarhum Ki Enthus Susmono, kini dilanjutkan oleh putranya, Ki Haryo Entus Susmono.
Dan untuk diketahui, popularitas kesenian ini telah menembus batas lokal hingga dikenal di mancanegara.
Maka wajar, pagelaran kali ini sukses menarik ribuan penonton, mayoritas warga Desa Setu, ditambah masyarakat dari Kecamatan Tarub dan sekitarnya.
Tak hanya warga, ratusan pedagang juga memanfaatkan momentum ini dengan membuka lapak dagangan yang mengular di sekitar lokasi acara, membuat suasana semakin hidup dan meriah.
Dalam sambutannya, Ahmad Muzani membuka acara dengan lakon Lupit Tetulung Negeri. Ia mengingatkan masyarakat untuk menghadapi tantangan musim hujan dengan penuh kesabaran dan tawakal.
Menurutnya, kesulitan akibat hujan masih lebih ringan dibanding perjuangan di masa pandemi COVID-19.
"Alhamdulillah, kita berhasil melewati pandemi dengan gotong royong. Saat itu, hidup terasa sangat berat bergerak sulit, keluar rumah dilarang, bahkan untuk urusan mendesak seperti memakamkan keluarga. Tetapi, berkat solidaritas, kita saling berbagi dan bertahan bersama," ungkap Muzani penuh haru.
Ahmad Muzani juga mengingatkan masyarakat terkait Pilkada serentak pada Rabu Pon, 27 November 2024. Ia berharap warga tetap menjaga persatuan, meski berbeda pilihan politik.
"Apapun hasil Pilkada, pemimpin yang terpilih adalah milik kita bersama. Hindari perpecahan, kedepankan persaudaraan dan gotong royong. Mari belajar dari pandemi, bahwa kekuatan kita ada dalam kebersamaan," tegasnya.
Sebagai penutup, Muzani memborong ratusan dagangan para pedagang yang kemudian dibagikan kepada para pengunjung.
Aksi spontan ini sontak membuat suasana semakin semarak, menciptakan momen tak terlupakan bagi warga yang hadir.
Pagelaran ini tak hanya menjadi sarana hiburan, tetapi juga momentum untuk memperkuat persatuan dan mengenang pentingnya gotong royong dalam menghadapi setiap tantangan. (aag)