- Istimewa
Debat Pilkada Kebumen, Paslon 01 Sebut Jurang Kemiskinan Bertambah, 02 Bantah dengan Data
Kebumen, tvOnenews.com - Debat kedua pasangan calon bupati dan wakil bupati Kebumen dengan tema Peningkatan Kesejahteraan dan Kualitas Hidup berlangsung cukup sengit di Hotel Mexolie, Rabu (20/11/2024).
Masing-masing pasangan calon bupati dan wakil bupati Kebumen saling serang melalui pernyataannya. Salah satunya, yakni terkait isu kemiskinan di Kebumen.
Dalam kesempatan debat tersebut, Cabup Kebumen 01 Lilis Nuryani Fuad melalui penyampaian visi-misinya mengatakan bahwa Kebumen bukan hanya gagal keluar dari predikat kabupaten paling miskin di Jawa Tengah, melainkan jurang kemiskinan di Kabupaten Kebumen semakin melebar.
"Sebelumnya, termiskin Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Kebumen berada di peringkat kedua. Pada tahun 2021 perbedaan angka kemiskinan dengan Wonosobo 0,16 persen. Namun pada tahun 2023, perbedaan angka kemiskinan dengan Wonosobo menjadi semakin besar, yaitu 0,76 persen. Hari ini Kebumen menunjukan bukan hanya gagal keluar dari predikat kabupaten paling miskin, jurang kemiskinan semakin melebar," ungkap Lilis.
Menanggapi hal tersebut, Arif mengatakan program yang ia paparkan pada kesempatan debat tersebut adalah program yang sudah berjalan dan terus ditingkatkan.
Sementara program yang belum ada akan diadakan dan dikuatkan untuk kepentingan rakyat.
Hal itu dilakukan agar bagaimana sebuah anggaran betul-betul dapat dirasakan oleh rakyat.
"Tidak hanya berfikir hanya infrastruktur yang hanya menguntungkan segelintir orang. Kita lihat berapa banyak kontraktor kita yang hanya menikmati uang ini dan mereka mampu jalan-jalan ke Kutub Utara sementara rakyat kita masih menangis dalam kemiskinan. Alhamdulillah Arif-Rista telah membuktikan penurunan kemiskinan di Kabupaten Kebumen rangking 3 di Jawa Tengah. Kemudian Kebumen ekonomi rangking 3 di Jawa Tengah," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Arif-Rista, Saeful Hadi, menambahkan dalam kepemimpinan Arif-Rista angka kemiskinan di Kebumen sudah turun bila dibandingkan dengan kepemimpinan bupati-bupati sebelumnya.
"Sejak kapan Kebumen semakin miskin, justru sejak ada korupsi. Terkait fitnah yang dituduhkan ke kami, justru terjadi pemukulan terhadap tim kami. Terjadi berbagai fitnah. Bahkan yel-yel yang mereka sampaikan, juga fitnah yang sudah disebar melalui media sosial. Jadi ini adalah menepuk air, muncrat ke mukanya sendiri," pungkasnya.