- Antara
DPR: Kasus Polisi Tembak Polisi di Polres Solok Selatan Jadi Momentum Evaluasi Penggunaan Senjata Api Bagi Aparat Penegak Hukum
Jakarta, tvOnenews.com - Anggota Komisi III DPR RI M. Nasir Djamil angkat bicara soal kasus polisi tembak polisi yang terjadi di Polres Solok Selatan, Sumatera Barat.
Menurut Nasir, adanya tragedi itu menjadi momentum untuk mengevaluasi penggunaan senjata api di kalangan aparat penegak hukum.
"Harus ada tes berkala untuk memastikan kesehatan fisik dan mental aparat yang diberi kewenangan membawa senjata api. Senjata tidak boleh digunakan sembarangan, apalagi untuk konflik pribadi," kata Nasir dalam keterangannya, Minggu (24/11).
Nasir mengatakan, Polri juga harus berbenah diri dengan adanya kasus polisi tembak polisi tersebut. Nasir menilai Polri perlu memperketat pengawasan penggunaan senjata api.
Nasir pun meminta agar AKP Dadang selaku pelaku bisa diproses secara hukum sekaligus diberikan sanksi yang tegas.
Sebelumnya, Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar menembak mati Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar di halaman Mapolres Solok Selatan, Sumatera Barat, Jumat (22/11) sekitar pukul 00.43 WIB.
Korban tewas di tempat akibat dua luka tembakan di kepala. Sementara, Dadang langsung menyerahkan diri ke Polda Sumatera Barat (Sumbar).
Kejadian tragis itu diduga dipicu Satreskrim yang sedang menindak aktivitas tambang ilegal. (ant/dpi)