- Istimewa
MPR Dorong Evaluasi Psikologis Anggota Polri Imbas Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan dan Polisi Tembak Siswa SMK di Semarang
Jakarta, tvOnenews.com - Ketua MPR, Ahmad Muzani menyatakan setuju Kapolri Listyo Sigit Prabowo melakukan evaluasi psikologis anggota Polri secara rutin.
Hal ini menyoroti soal kasus penyalahgunaan tembakan yang dilakukan oleh anak buahnya.
Diketahui, dua kasus terdekat adalah polisi tembak polisi di Solok Selatan dan kasus polisi tembak tiga siswa SMKN 4 Kota Semarang.
- Kolase Tim tvOnenews
“Barangkali diperlukan karena orang itu kan selalu ada perubahan sikap psikologi perubahan saya kira itu,” kata Muzani di Gedung MPR, Jakarta Pusat, Selasa (26/11/2024).
Sekjen Partai Gerindra ini menilai evaluasi secara berkala penting dilakukan. Dia pun menyerahkan kepada pihak kepolisian terkait rentang waktu yang pas untuk evaluasi psikologis.
“Iya mungkin evaluasi berkala dalam kurun waktu tertentu mungkin perlu, mungkin. Dan itu kapan waktu polri yang tahu kapan keberkalaan itu diperlukan apakah setahun sekali atau berapa waktu, saya tidak paham,” jelas Muzani.
Diketahui, aksi penembakan terhadap tiga siswa SMKN 4 Kota Semarang itu dilakukan oleh anggota polisi di Semarang.
Atas kejadian itu, satu siswa meninggal dunia usai menjalani perawatan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUP dr. Kariadi Semarang. Sedangkan, dua korban lainnya masih dirawat di rumah sakit yang sama.
Sementara, kasus polisi tembak polisi itu melibatkan Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar dan Kasat Reskrim Solok Selatan AKP Ulil Ryanto Anshari.
AKP Dadang menembak AKP Ulil yang sedang menyelidiki tambang ilegal hingga menyebabkan AKP Ulil tewas. AKP Dadang diduga menjadi beking tambang ilegal yang sedang diusut AKP Ulil. (saa/aes)