Bahas Isu-isu Kritikal Tata Kelola TI dan Keamanan Dunia Digital, GRACS 2024 Rampung Digelar.
Sumber :
  • Tim tvOnenews

Bahas Isu-isu Kritikal Tata Kelola TI dan Keamanan Dunia Digital, GRACS 2024 Rampung Digelar

Jumat, 29 November 2024 - 14:00 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Dalam acara Governance, Risk Management, Assurance, and Cyber Security Summit atau GRACS 2024 yang diselenggarakan oleh ISACA Indonesia Chapter resmi digelar.

Dalam acara tersebut, berbagai profesional dan regulator industri teknologi berkumpul untuk membahas isu-isu kritikal terkait tata kelola TI dan keamanan dunia digital

GRACS kali ini mengangkat tema Digital Trust: Navigating the Future in the Digital Era, dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya keamanan siber, manajemen risiko, dan perlindungan data pribadi.

Syahraki Syahrir selaku Presiden ISACA Indonesia Chapter menjelaskan bahwa event dua tahunan ini bertujuan untuk mengupdate industri terkait dengan perkembangan teknologi yang sangat cepat.

"Kita juga ingin mendorong diskusi dan kolaborasi antara para profesional di bidang IT Governance, Cyber Security, dan Data Privacy. Profesional di sektor ini sering kali bekerja di balik layar, padahal isu-isu terkait teknologi memerlukan kolaborasi yang lebih terbuka untuk maju bersama-sama," ujar Syahraki dalam keterangannya pada Kamis (28/11/2024).

Terkait dengan hal itu, ISACA sebagai sebuah asosiasi berperan dalam meningkatkan literasi digital dan tata kelola yang baik.

"Kami tidak hanya berbicara tentang perangkat atau teknologi, tetapi juga tentang manusia dan proses yang mengelola teknologi tersebut."

"Banyak kasus kebocoran data atau pelanggaran keamanan yang terjadi karena kelemahan dalam tata kelola, bukan hanya masalah teknis. Itu sebabnya ISACA sangat menekankan pentingnya governance dalam setiap upaya pengelolaan teknologi," kata Richi Aktorian, Ketua Panitia GRACS 2024.

Salah satu tujuan utama acara ini adalah untuk menjalin kolaborasi antara sektor industri dan regulator. 

ISACA Indonesia secara rutin mengundang perwakilan regulator, termasuk OJK dan BSSN, untuk berdiskusi bersama tentang kebijakan dan standar yang harus diterapkan untuk memastikan keamanan digital di Indonesia.

"Kami selalu mengundang regulator untuk hadir dan berdiskusi karena kolaborasi dengan pemerintah dan lembaga pengawas sangat penting dalam mendorong perubahan yang positif di sektor ini," lanjut Syahraki.

Selain itu, acara ini juga melibatkan akademisi dan mahasiswa untuk lebih mengenal dunia IT Governance dan Cyber Security.

"Kami ingin memberikan pemahaman lebih sejak dini kepada mahasiswa tentang pentingnya tata kelola dan keamanan digital," tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Syahraki juga mengungkapkan tentang tantangan yang dihadapi dalam meningkatkan literasi digital di Tanah Air. 

Menurutnya, salah satu kendala terbesar adalah kurangnya pendidikan dan pemahaman di tingkat universitas mengenai perlindungan data pribadi dan undang-undang terkait.

"Bahkan, beberapa universitas di Indonesia belum mengajarkan Undang- Undang Perlindungan Data Pribadi (PDP). Ini adalah tantangan besar bagi kita semua," ungkapnya.

Di balik tantangan tersebut, ISACA berharap pemerintahan yang baru saat ini dapat memberikan ruang bagi mereka untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman.

"ISACA telah ada selama 55 tahun, dan kami percaya bahwa pengetahuan yang kami miliki dapat membantu Indonesia dalam mengembangkan ekonomi digital yang aman dan berkelanjutan," bebernya.

Dengan harapan tersebut, ISACA Indonesia terus berkomitmen untuk mendukung pengembangan kebijakan yang dapat meningkatkan keamanan digital dan memperkuat tata kelola teknologi di Indonesia.

"Kami berharap, dengan kolaborasi antara industri, akademisi, dan pemerintah, Indonesia dapat mengelola risiko teknologi dengan lebih baik, menjaga kepercayaan digital, dan menciptakan ekosistem yang lebih aman bagi masyarakat," pungkas Syahraki.

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:06
03:04
03:16
05:48
13:01
07:14
Viral