- Istimewa
Habiburokhman Geram dengan Kasus Penembakan Siswa di Semarang: Jangan Sembarangan Labeli Masyarakat!
Politikus Partai Gerindra ini juga menyoroti klaim 'gangster' yang dikeluarkan Polres Semarang. Menurutnya, tawuran yang sering terjadi di kalangan pelajar tidak serta merta bisa disamakan dengan aksi gangster.
"Tawuran itu sudah biasa terjadi di kalangan anak-anak muda. Di daerah saya di Jakarta Timur pun sering, tapi bukan berarti mereka gangster," tambah Habib.
Ia menekankan agar Polri berhati-hati dalam memberikan pernyataan, karena proses hukum masih berlangsung.
Di sisi lain, Polda Jawa Tengah telah melakukan ekshumasi jenazah GRO (17), korban penembakan yang mengakibatkan kematiannya.
Pihak keluarga, termasuk ayah dan kakek korban, setuju dengan proses tersebut.
Kakek korban, Siman (72), berharap proses hukum bisa berjalan lancar, dan mengenang cucunya sebagai anak yang baik dan pendiam.
Sementara itu, Polda Jawa Tengah menyatakan bahwa Aipda Robig Zaenudin, oknum polisi yang diduga terlibat dalam penembakan, kini berstatus sebagai terperiksa terkait pelanggaran kode etik.