- ANTARA
Kasus Omicron Melonjak, Luhut: Kalau Sudah Booster Tak Ada Komorbid ya Jalan-jalan Saja
Jakarta - Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan dalam menghadapi lonjakan kasus covid-19 akibat varian omicron. Bahkan warga diberi lampu hijau untuk melakukan perjalanan secara normal
"Kalau memang sudah dua kali divaksin dan sudah booster, lalu tak ada komorbid ya jalan-jalan saja. Enggak ada yang perlu dikawatirkan berlebihan," ungkap Luhut yang juga Koordinator PPKM Jawa-Bali dalam konferensi pers evaluasi PPKM yang disiarkan secara daring pada Senin (14/2/2022).
Luhut mengimbau warga cukup melakukan tes PCR atau swab antigen secara berkala jika muncul gejala yang menunjukkan terpapar covid-19, serta melakukan isolasi atau dirawat di rumah sakit.
"Silakan saja jalan ke mana-mana, masuk mal segala macam tapi tetap gunakan PeduliLindungi. Lakukan PCR atau swab antigen jika merasa ada simptom di dirinya," ungkapnya.
Merujuk pada data Kementerian Kesehatan, Luhut memaparkan sekitar 60 persen orang meninggal dunia akibat varian omicron karena mereka belum menerima suntikan vaksin Covid-19.
Menurutnya, warga tidak perlu khawatir berlebihan karena data pasien Covid-19 yang memerlukan perawatan di rumah sakit masih sedikit dan jumlah pasien yang meninggal tidak sebanyak lonjakan delta tahun lalu.
"Jangan melihat ini ratusan (meninggal), sepertinya besar kali, tidak ada, anda bisa lihat rumah sakit, juga tidak ada kekhawatiran yang berlebihan," tegas Luhut.
Lebih lanjut pemerintah memutuskan untuk tidak melakukan pengetatan aktivitas pada penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM ) level 3 karena jumlah kasus COVID-19 di beberapa daerah dinilai mulai melandai.
"Kita belum lihat untuk ada pengetatan lagi, tidak, justru kita pelonggaran-pelonggaran yang kita lakukan tetapi dengan monitoring yang ketat," kata Luhut
Kasus Covid-19 di DKI Jakarta sudah terlihat melandai dalam empat hari terakhir.
Selain itu, keterisian rumah sakit yang menjadi indikator pemerintah, seperti RSDC Wisma Atlet Kemayoran, RSPI Sulianti Saroso, RS Persahabatan dan RS Pertamina, tidak menunjukkan peningkatan signifikan.
Oleh karena itu, pemerintah menegaskan tidak perlu ada kekhawatiran berlebih karena cakupan vaksinasi yang sudah luas, pemberian vaksin penguat atau "booster", serta kedisiplinan terhadap protokol kesehatan yang ketat oleh masyarakat. Ner