- Ist
Pilkada Jakarta 2024 Diyakini Dua Putaran, Seluruh Relawan dan Pendukung Diminta Bersatu Demi Menangkan Ridwan Kamil-Suswono
Jakarta, tvOnenews.com - Mantan Komandan Relawan TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Haris Rusly Moti meminta seluruh pendukung, pemilih, dan relawan Prabowo-Gibran kembali bersatu demi memenangkan pasangan nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono, dalam putaran 2 Pilkada Jakarta 2024.
Dia meyakini Pilkada Jakarta 2024 akan berlangsung dua putaran karena tidak ada calon yang mampu meraih suara di atas 50 persen.
“Menurut saya, Pilkada Jakarta sudah bisa dipastikan akan berlangsung dalam 2 putaran. Informasi terkini yang saya terima, perolehan suara pasangan nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno, dari basis data real count, tidak melampaui angka di atas 50 persen,” ujar dia dalam keterangannya, Jumat (6/12/2024).
Dirinya juga memantau upaya pihak-pihak yang tidak puas jika Pilkada Jakarta berlangsung dalam 2 putaran.
Lawan tersebut juga dianggap bersiap melakukan serangan dengan mendaur ulang isu pelibatan aparatur negara dalam pemenangan calon yang didukung koalisi partai pendukung pemerintahan.
“Mereka akan mem-framing isu pelibatan aparat negara ini untuk tujuan membenturkan masyarakat pemilih di Jakarta serta menyudutkan dan mendiskreditkan pemerintahan Prabowo-Gibran,” tegas dia.
Framing pelibatan aparatur negara disebut untuk memenangkan calon kepala daerah yang diusung partai penguasa adalah daur ulang isu setiap kali berlangsung pesta demokrasi, baik Pilpres, Pileg, maupun Pilkada.
Padahal di alam demokrasi liberal saat ini, potensi berbuat curang bisa dilakukan siapa saja yang jadi peserta Pilkada.
“Sebetulnya isu seperti ini hanya pengulangan tiap lima tahunan saja,” terang Haris.
Dia menambahkan, memang takdir partai berkuasa (ruling party) atau koalisi partai pendukung pemerintahan adalah selalu jadi sasaran atau objek tuduhan berbuat curang setiap berlangsung pesta demokrasi.
“Partai Golkar, Partai Demokrat, dan PDI Perjuangan adalah di antara partai yang pernah berkuasa dan menjadi sasaran isu kecurangan dan framing pelibatan aparatur negara ketika berlangsung pesta demokrasi,” jelasnya.
Oleh karenanya, semua pihak diharapkan tidak memanaskan situasi jika pada akhirnya diputuskan Pilkada Jakarta berlangsung dalam 2 putaran.
Semua pihak turut diminta lebih lapang dada menerima jika Pilkada Jakarta berlangsung dalam dua putaran.
“Saya menyerukan kepada semua pihak agar tetap menjaga kehidupan sosial politik yang rukun dan damai dalam ekosistem persaingan di alam demokrasi,” pungkasnya.(lkf)