- Instagram @kabar_cijantung
Komentar Polisi Usai Periksa Ayah yang Diduga Setubuhi Balitanya Hingga Korban Tewas di Jakarta Timur
Jakarta, tvOnenews.com - Polisi masih melakukan penyelidikan kasus tewasnya anak berusia lima tahun usai diduga disetubuhi ayah kandungnya di Jalan Pembina, Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Armunanto Hutahaean mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap ayah korban.
“Iya, itu kami masih penyelidikan. Saksi-saksi sudah kami periksa, termasuk ayahnya sudah kami minta keterangan,” kata Armunanto saat diminta keterangan, Jumat (6/12).
Lebih lanjut, Armunanto belum menjelaskan secara detail mengenai materi pemeriksaan termasuk soal dugaan persetubuhan tersebut.
“Belum ada nyebut dia (soal persetubuhan). Kami masih tetap proses dulu penyelidikan,” ungkap Armunanto.
Sementara itu, Armunanto menyebutkan hingga saat ini pihaknya telah melakukan pemeriksaan juga terhadap keluarga korban yang lainnya untuk mengungkap peristiwa yang terjadi.
“Tiga saksi sudah diperiksa. Termasuk omnya, orang-orang dekat situlah sudah kami periksa. Ya, kami masih perdalam semua untuk meriksa saksi-saksi. Sambil menunggu nanti hasil autopsinya gimana,” katanya.
Sekadar informasi, Anak berusia lima tahun yang tewas diduga disetubuhi ayah kandung di Jalan Pembina, Pasar Rebo, Jakarta Timur, telah dilakukan autopsi di RS Polri Kramat Jati.
Kabid Yandokpol RS Polri Kramat Jati, Kombes Pol Hery Wijatmoko mengatakan bahwa tim dokter menemukan adanya kekerasan fisik pada tubuh korban.
“Iya kekerasan fisik,” kata Hery, kepada awak media, pada Jumat (6/12/2024).
Lebih lanjut, Hery belum memerinci soal letak luka yang terdapat pada tubuh korban.
“Pokoknya kekerasan fisik di tubuhnya,” ungkap Hery.
Sementara itu, Hery mengungkapkan saat ini pihak kedokteran masih melakukan pemeriksaan tambahan untuk mencari tahu penyebab kematian korban.
“Sekarang ini sedang dilakukan pemeriksaan tambahan untuk menentukan sebab kematian dan temuan lainnya dikonfirmasi dengan pemeriksaan yang lain,” jelas Hery. (ars/dpi)