- tvonenews/Rika Pangesti
Menteri PPPA Beberkan Tiga Program Prioritas Utama dalam Perlindungan Perempuan dan Anak
Jakarta, tvonenews.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPPA), Arifatul Choiri Fauzi memaparkan tiga program prioritas utama di kementeriannya.
Menteri Arifah menjelaskan tiga program prioritas utamanya adalah Ruang Bersama Merah Putih, peningkatan fungsi call center SAPA 129, dan kesatuan data gender dan anak berbasis desa.
Hal ini disampaikan Arifah saat Jalan Santai dan Kampanye Bersama Dare to Speak Up dalam rangka Peringatan 16 HAKtP Tahun 2024 di Taman Budaya Dukuh Atas, Jakarta Pusat, saat hari bebas kendaraan (car free day) Minggu (7/12/2024).
"Kementerian Pemberdayaan dan Perlindangan Anak telah menetapkan tiga program prioritas utama. Yang pertama adalah Ruang Bersama Merah Putih, yang kedua adalah lebih memfungsikan call center SAPA 129, dan yang ketiga adalah satu data tentang perempuan dan anak yang berbasis desa," ucap Menteri Arifah.
Pertama, Arifah menjelaskan, Ruang Bersama Merah Putih adalah sebuah ruang untuk meningkatkan kualitas perempuan dan anak di Indonesia dari berbagai sektor seperti pendidikan, kebiasaan bermain, tingkat gizi dan lain sebagainya.
Ruang itu menjadi wadah anak-anak berkumpul dan bermain dengan berbagai fasilitas pendidikan dan permainan yang edukatif.
Arifah menyebut bahwa program Ruang Bersama Merah Putih ini juga merupakan program lanjutan yang dicetuskan oleh Menteri PPPA sebelumnya, I Gusti Ayu Bintang Darmawati yang bernama Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA).
"Sesuai dari arahan Bapak Menko, Bapak Pratik, bahwa program yang akan kami lakukan adalah tidak berangkat dari nol, tetapi melanjutkan program yang sudah dilakukan oleh Ibu Bintang. Maka program desa kelurahan yang ramah anak dan perempuan kami lanjutkan dengan nama Ruang Bersama Merah Putih," tutur Arifah.
"Kini kami berupaya meningkatkan kualitas perempuan dan anak hingga ke akar rumput secara holistik di berbagai bidang pembangunan melalui Ruang Bersama Merah Putih," lanjutnya.
Nantinya, ruang bersama merah putih ini tidak hanya dikelola oleh KemenPPPA saja. Namun juga didukung oleh beberapa lembaga Kementerian terkait seperti Kementerian Sosial, Kementerian Pendidikan dan Kementerian Kebudayaan.
"Kenapa namanya Ruang Bersama Merah Putih? Karena Ruang Bersama Merah Putih ini adalah kolaborasi dari seluruh kementerian dan pimpinan lembaga pemerintah dan juga partisipasi masyarakat untuk menguatkan masyarakat kita di tingkat desa," jelasnya.
Arifah menerangkan, spirit Ruang Bersama Merah Putih ini diambil dari hasil kegiatan retret para menteri Kabinet Merah Putih saat di Akademi Militer, Magelang Jawa Tengah pada Oktober 2024 lalu.
Dalam kesempatan itu, Arifah mengatakan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto menekankan perihal sinergitas kerja sama antar lembaga Pemerintahan.
"Bapak Presiden menyadari bahwa seluruh menteri dan pimpinan lembaga negara berasal dari latar belakang yang berbeda-beda. Ada politisi, ada pengusaha, ada aktivis. Maka di pertemuan di retret selama 3 hari, 3 malam 4 hari ini, Bapak Presiden ingin membangun kemistri antara menteri-menteri dan pimpinan lembaga negara," terang Arifah.
"Bapak Presiden juga menyampaikan bahwa tidak ada satupun menteri yang bisa bekerja sendiri. Seluruh kementerian harusnya, baiknya adalah saling berkolaborasi dan bersinergi untuk menuju Indonesia Emas 2045," sambungnya.
Kemudian prioritas kedua, Arifah menjelaskan, perluasan pemanfaatan call center SAPA (Sahabat Perempuan dan Anak) 129 nantinya tidak hanya dapat melayani kasus kekerasan, melainkan menangani permasalahan perempuan dan anak lainnya.
Prioritas ketiga yakni percepatan pengembangan Satu Data Gender dan Anak. Arifah menjelaskan, nantinya kesatuan data ini dapat dimanfaatkan pemerintah dalam menyusun kebijakan dan program yang tepat sasaran.
Sebagai contoh, dapat digunakan dalam melaksanakan program intervensi sosial dan ekonomi yang fokus pada kelompok yang paling membutuhkan.
“Pada kesempatan ini, saya meminta dukungan seluruh Kementerian/Lembaga yang ada di bawah koordinasi Kemenko PMK, untuk memberikan perlindungan pada perempuan dan anak melalui program-program yang akan dijalankan, serta mendukung peningkatan kualitas hidup," tandasnya. (rpi/iwh)