ILUSTRASI - Bayi Diduga Tertukar di Rumah Sakit Jakarta Pusat dalam Kondisi Meninggal Dunia.
Sumber :
  • Onlyyouqj-Freepik

Bayi Diduga Tertukar di Rumah Sakit Jakarta Pusat dalam Kondisi Meninggal Dunia, Istri Minta Makam Anaknya Dibongkar Lalu Ditemukan Hal Ini...

Selasa, 10 Desember 2024 - 12:37 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Bayi diduga tertukar di rumah sakit kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat dalam kondisi meninggal dunia. 

Hal ini dialami oleh pria berinisial MR (27) selaku ayah dari bayi tersebut. MR menduga bayinya tertukar di rumah sakit itu dan bayi tersebut dalam kondisi meninggal dunia. 

MR pun memaparkan kronologinya. Saat itu istrinya yang sedang hamil tua kontraksi pada 15 September 2024. 

Lalu MR membawa istrinya ke sebuah klinik di Cilincing, Jakarta Utara. 

Klinik tersebut pun merujuk rumah sakit di Cempaka Putih, Jakarta Pusat tersebut. 

"Dapat rujukan tanggal 15 September 2024, hari Minggu. Saya dirujuk dari klinik ke rumah sakit Cempaka Putih oleh dokter," ujar MR, Selasa (10/12/2024). 

MR menyebut istrinya dirujuk ke sana karena air ketubannya kering. Istri MR memerlukan penanganan medis lebih lanjut.

Sesampainya di rumah sakit di Cempaka Putih tersebut, istri MR menjalani operasi pada Senin (16/9/2024).

Setelah lahir pihak keluarga dilarang melihat bayi yang berjenis kelamin perempuan itu.

Adapun alasannya, kata MR, bayi itu masih dalam perawatan medis.

"Itu bayi tidak diperlihatkan ke ibunya. Jenis kelaminnya pun seluruh badan anggota tubuhnya tidak diperlihatkan sama saya sama istri saya. Saya cuma datang dipanggil untuk mengazankan bayi tersebut," kata dia. 

Pada sore harinya, kata MR, dirinya dikabari pihak rumah sakit kalau bayinya dalam kondisi kritis.

Setelah itu, pihak rumah sakit pun meminta MR untuk menandatangani dokumen untuk memasang oksigen tambahan.

"Tapi saya tidak sempat saya baca semua. Katanya, 'Pak tanda tangan dulu aja'. Katanya ini surat izin untuk memasang oksigen tambahan," ucap MR sambil menirukan ucapan petugas medis.

Keesokan harinya MR dikabari rumah sakit kalau bayinya sudah meninggal dunia. MR mengaku tak sempat melihat kondisi tubuh anaknya.

Bahkan, dia hanya menerima jasad bayinya dari rumah sakit sudah dalam kondisi terbungkus kain kafan.

Pihak rumah sakit pun meminta MR untuk secepatnya memakamkan jasad bayi tersebut. MR memakamkan jasad anaknya di TPU kawasan Cilincing. 

Sehari berselang, istri MR meminta makam tersebut dibongkar karena ingin melihat jasad anaknya. 

MR lantas meminta izin pada pihak TPU untuk membongkar makam tersebut.

Pihak TPU memberikan izin. Namun, ada syaratnya. Syaratnya adalah dengan tidak memviralkan terkait pembongkaran makam tersebut. 

Setelah dibongkar, MR dan pihak keluarga kaget melihat kondisi jasad bayi tersebut.

Menurut MR, jasad bayi yang ada di dalam kubur itu berbeda dengan apa yang tercatat di rekam medis rumah sakit. 

Bayi dikuburkan tingginya sekitar 70-80 sentimeter. Sementara itu, yang tertulis di catatan medis hanya 47 sentimeter. 

MR dan keluarganya pun menduga bayi yang diakuburkan tersebut bukan berumur satu hari, melainkan sudah berbulan-bulan dilahirkan. 

"Bayi saya itu panjangnya lebih dari 47 sentimeter. Jadi itu bisa sampai 60-80 sentimeter. Itu bukan bayi satu hari," ungkap MR.

MR pun mendatangi rumah sakit di kawasan Cempaka Putih itu untuk meminta penjelasan. Akan tetapi, kata MR, pihak rumah sakit menyangkal jika bayi tersebut tertukar.

MR dan pihak rumah sakit sempat melakukan mediasi sebanyak dua kali dengan pihak rumah sakit. 

Namun, karena tak kunjung ada kesepakatan, akhirnya MR memviralkan kejadian itu setelah tiga bulan kemudian.

Setelah kasus itu viral, pihak rumah sakit mendatangi MR ke tempat kerjanya dan berjanji akan melakukan tes DNA serta menanggung seluruh biayanya. (ant/nsi)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:40
01:00
01:59
02:27
01:42
01:36
Viral