- Didiet Cordiaz/tvOne
Dituding Tutup-tutupi Fakta Penembakan Siswa Semarang, KontraS Desak Propam Polri Periksa Kapolrestabes Semarang
Semarang, tvOnenews.com - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) meminta Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri turut memeriksa Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Kapolrestabes) Semarang, Kombes Irwan Anwar, dalam kasus penembakan yang menewaskan seorang remaja di Semarang.
Koordinator KontraS, Dimas Bagus Arya, menilai ada dua alasan kuat mengapa Kombes Irwan harus diproses secara etik. Pertama, sebagai pimpinan, Irwan bertanggung jawab atas tindakan anak buahnya, Aipda Robig Zaenudin (RZ).
“Jika Irwan tidak diperiksa, maka pembinaan kualitas personel Polri hanya menjadi wacana,” tegas Dimas, Rabu (11/12/2024).
Dimas juga menyebut bahwa dalam struktur Polri, berlaku prosedur komando. Dengan perannya sebagai atasan, Irwan turut bertanggung jawab secara pasif atas tindakan bawahannya.
“Propam perlu memeriksa bahkan menjerat Irwan secara hukum, karena dia adalah pimpinan langsung dari pelaku,” ujarnya.
- Dugaan Upaya Menutup Kasus
Alasan kedua, KontraS menilai Irwan diduga berupaya menutupi fakta kasus penembakan ini.
Dugaan ini mengemuka dari pernyataan awal Irwan yang mengklaim insiden bermula dari tawuran, disampaikan dalam konferensi pers sehari setelah kejadian.
“Padahal, belakangan terbukti penembakan ini tidak ada kaitannya dengan tawuran,” kata Dimas.
Ia menilai tindakan tersebut bisa dianggap sebagai bentuk obstruction of justice atau menghalangi proses hukum.
“Seharusnya, jika Irwan berlaku adil, sejak awal ia membuka fakta kepada korban dan keluarganya, bukan malah cuci tangan,” tambahnya.
- Gamma dan Motif Penembakan
Penembakan itu menyebabkan dua remaja luka tembak, berinisial A dan S, serta menewaskan Gamma Rizkynata Oktafandy (GRO).
Gamma sempat dilarikan ke rumah sakit, namun meninggal akibat luka tembak di pinggang.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, sebelumnya menyatakan insiden bermula dari tawuran di Simongan, Semarang Barat, di mana Robig disebut sedang melerai.
Namun, belakangan Kabid Propam Polda Jateng, Kombes Aris Supriyono, mengungkap fakta berbeda.
Robig menembak Gamma karena kesal kendaraannya diserempet oleh motor yang dikendarai para remaja tersebut.
“Setelah kendaraan pelaku diserempet, RZ menunggu mereka berbalik arah lalu terjadi penembakan,” ungkap Kombes Aris dalam rapat Komisi III DPR (3/12/2024).
- Desakan Perluasan Pemeriksaan
Selain Kapolrestabes, KontraS juga mendesak Propam memeriksa semua pihak yang diduga terlibat dalam upaya menutupi kasus ini.
“Sanksi etik harus diterapkan tidak hanya kepada pelaku lapangan, tetapi juga jajaran lain yang turut andil,” kata Dimas.
KontraS menegaskan bahwa transparansi dan akuntabilitas Polri dalam menangani kasus ini adalah ujian besar untuk memulihkan kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian. (aag)