- Antara
Peneliti Dapati Adanya Intervensi Aparatur Negara di Pilkada Serentak 2024
"Pilkada Jakarta jadi pengecualian (efektifitas penggunaan aparat). Karena pemilih sudah lebih berpendidikan", ungkapnya.
Di sisi lain, Feri turut menyorot rencana gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) yang diajukan paslon Ridwan Kamil - Suswono terkait hasil Pilkada Jakarta 2024.
Menurutnya gugatan tersebut dinilai lemah mengingat kubu Ridwan Kamil - Suswono yang mengkritisi minimnya partisipan pemilih pada masa pencoblosan.
"Kalau dilihat memang wajar saja ini (gugatan RK-Siswono ke MK) tidak berlanjut, karena dalilnya lemah sekali. Dalil Form C6, pertamakali kalau itu terjadi, itu akan dilakukan di MK dan tidak presisi untuk menjelaskan peralihan suara, jadi enggak masuk akal saya pikir untuk digunakan," ungkapnya.
Sementara itu, pengamat politik FHISIP Universitas Terbuka Insan Praditya, Anugrah juga menyatakan hal senada.
Menurutnya pemilih Jakarta memiliki literasi politik yang baik dan menjadi benchmark masyarakat demokrasi dengan budaya politik yang partisipatif hingga tidak mudah dimobilisasi.
"Jakarta adalah benchmark masyarakat dengan budaya politik partisipatif yang sukses dalam pelaksanaan demokrasi Indonesia. Masyarakat Jakarta memiliki literasi politik yang cukup dan tidak mudah dimobilisasi", kata Insan.