- istimewa - Antara
Terkuak, Asal Mesin Cetak Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar, Kapolda Sulsel Bocorkan Fakta-faktanya
Sulawesi, tvOnenews.com - Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan (Kapolda Sulsel), Irjen Yudhiawan Wibisono, membeberkan asal mesin cetak yang digunakan dalam kasus produksi dan peredaran uang palsu di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
"Mesin cetaknya dibeli dari Surabaya, tapi barangnya buatan China," ujar Yudhi dalam konferensi pers, Kamis (19/12/2024).
Ia juga mengungkapkan bahwa harga mesin tersebut mencapai Rp600 juta.
Menurut kepolisian, uang palsu yang diproduksi memiliki tingkat kemiripan tinggi dengan uang asli.
"Kalau dilihat di bawah sinar ultraviolet, ada tanda-tanda air yang muncul, mirip dengan uang asli," jelasnya.
Dalam pengungkapan kasus ini, polisi berhasil menangkap 17 orang tersangka, termasuk dua oknum pegawai bank BUMN.
Kasus ini bermula dari laporan masyarakat di Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, yang mencurigai peredaran uang palsu di wilayahnya.
Penyelidikan kemudian mengarah pada lokasi produksi, yaitu Gedung Perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.
Sebelumnya diberitakan, polisi membongkar jaringan produksi uang palsu yang beroperasi di lingkungan kampus UIN Alauddin Makassar, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Dalam penggerebekan ini, ditemukan barang bukti berupa uang palsu senilai triliunan rupiah serta berbagai mata uang asing.
Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol Yudhiawan Wibisono, mengungkapkan total 17 orang telah diamankan terkait kasus ini.
Barang bukti mencakup uang rupiah palsu, seperti pecahan Rp100 ribu emisi 2016 sebanyak 4.554 lembar, serta mata uang asing seperti 5.000 won Korea Selatan dan 500 dong Vietnam.
Selain itu, ada salinan sertifikat deposito Bank Indonesia senilai Rp45 triliun dan surat berharga negara senilai Rp700 triliun.
“Barang bukti berupa mesin cetak uang palsu yang dibeli di Surabaya dengan komponen dari China seharga Rp600 juta juga telah disita. Total ada 98 barang bukti yang kami amankan, termasuk tinta dan kaca pembesar,” ujar Yudhiawan saat konferensi pers di Polres Gowa, Kamis (19/12). (aag)