- Antara
Kabar Buruk Jelang Akhir Tahun 2024 hingga Awal 2025, BMKG Ingatkan Masyarakat Wajib Waspada...
MJO secara signifikan memengaruhi curah hujan, terutama di wilayah Samudera Hindia dan Pasifik, sehingga berkontribusi pada peningkatan intensitas hujan di Indonesia, khususnya Sumatera Utara.
Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah I Medan, Hendro Nugroho memgatakan curah hujan di Sumatera Utara pada Desember 2024 diperkirakan berada dalam kategori menengah, yakni antara 101 hingga 300 milimeter.
Namun, beberapa wilayah seperti Asahan, Dairi, Humbang Hasundutan, Labuhan Batu, Labuhan Batu Utara, Langkat, Mandailing Natal, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, dan Toba akan mengalami curah hujan kategori tinggi, yakni antara 301 hingga 500 milimeter.
"BMKG mengidentifikasi beberapa faktor dominan yang memengaruhi cuaca di Sumatera Utara pada Desember 2024 hingga Januari 2025. Pertama Adanya Monsun Timur Laut, yang membawa massa udara basah dari Samudera Hindia. Kedua Daerah konvergensi yang terbentuk di Selat Karimata hingga Papua, meningkatkan potensi hujan," katanya.
"Ketiga Gangguan tropis di sekitar Utara Aceh dan Samudera Hindia bagian selatan Sumatera. Ke empat Suhu muka laut yang menghangat di utara Sumatera, selatan Jawa, dan utara Papua. Kelima, massa udara tinggi yang mendominasi pada November 2024 dan ke enam. Curah hujan bervariasi dari rendah hingga sedang," ucap Hendro kamis (19/12/2024) malam.
Dijelaskannya Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi BMKG memperingatkan potensi angin kencang dengan kecepatan hingga 46,3 km/jam di beberapa wilayah seperti Nias Selatan, Langkat, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Labuhan Batu, Labuhan Batu Utara, Mandailing Natal, dan Sibolga. Kondisi ini diperkirakan berlangsung hingga awal Januari 2025.
Selain itu, masyarakat yang menggunakan moda transportasi laut diminta berhati-hati terhadap potensi gelombang tinggi di perairan Samudera Hindia Barat Kepulauan Nias, Samudera Hindia Barat Aceh, dan perairan Nias-Sibolga.