- tvOnenews.com/Julio Saputra
Ternyata Bukan Karena Judi Online, Polda Metro Jaya sebut Budi Arie Diperiksa Karena Kasus Korupsi
Jakarta, tvOnenews.com - Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Ade Safri Simanjuntak, mengonfirmasi bahwa Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi diperiksa di Bareskrim Polri pada Kamis, 19 Desember 2024.
Pemeriksaan tersebut terkait dugaan tindak pidana korupsi.
"Penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya sedang mendalami kasus dugaan korupsi ini," ujar Ade seperti dikutip dari berbagai sumber, Jumat (20/12/2024).
Ade menegaskan, pemeriksaan ini tidak berkaitan dengan kasus judi online yang melibatkan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
Saat itu, Budi Arie menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo).
"Status Budi Arie masih sebagai saksi," tambah Ade.
Meski begitu, Ade enggan merinci lebih lanjut jenis dugaan korupsi yang tengah diselidiki.
Ia hanya menyebut bahwa kasus ini ditemukan saat pihak kepolisian mendalami perkara judi online di Komdigi.
"Ini hasil pengembangan dari penanganan kasus judi online oleh Ditreskrimum Polda Metro Jaya," katanya.
- Kasus Judi Online Komdigi: Modus Pegawai Nakal
Sebelumnya, Polda Metro Jaya telah menetapkan 24 tersangka dalam kasus pengamanan situs judi online, termasuk sembilan pegawai Komdigi yang seharusnya bertugas memblokir laman ilegal tersebut.
Alih-alih menutup akses, para tersangka justru "mengamankan" situs tersebut dengan meminta bayaran dari pemiliknya.
"Para pelaku diberi akses untuk memblokir situs judi online, namun mereka memanfaatkan posisi itu untuk meminta uang kepada pemilik situs," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, di Bekasi, Jumat, (1/11/2024).
Tarif yang dipatok oleh komplotan ini mencapai Rp 8,5 juta per situs agar laman judi online tidak diblokir.
Jika pembayaran tidak dilakukan dalam dua minggu, laman tersebut akan ditutup.
- Kedatangan Budi Arie ke Bareskrim
Budi Arie tiba di Bareskrim Polri pada pukul 10.00 WIB, Kamis, 19 Desember 2024.
Meski awalnya dikaitkan dengan dugaan keterlibatan dalam kasus judi online, pemeriksaan ini ternyata fokus pada dugaan korupsi yang muncul selama pendalaman perkara tersebut.
Kasus ini masih terus berkembang, dan pihak kepolisian akan menggali lebih dalam terkait temuan baru ini.
Publik menantikan hasil penyelidikan untuk mengungkap fakta sebenarnya di balik kasus ini. (aag)