- Antara
Buntut Bentrok Tewaskan Satu Orang di Tanah Abang, Polisi Tangkap Tiga Warga
Jakarta, tvOnenews.com - Polisi masih menyelidiki kasus bentrokan yang terjadi antara warga Kebon Kacang XII, Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang menewaskan satu orang pada Selasa (17/12/2024).
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengungkapkan pihaknya melakukan penangkapan terhadap tiga orang yang diduga terlibat dalam kasus.
“Iya betul (tiga orang pelaku sudah diamankan),” kata Susatyo, kepada wartawan, pada Jumat (20/12/2024).
Sementara itu Susatyo belum menjelaskan secara detail terkait identitas hingga peran ketiganya. Pasalnya saat ini pihaknya masih melakukan pendalaman terhadap kasus tersebut.
“Nanti dirilis resmi,” ungkap Susatyo.
Dihubungi secara terpisah, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Muhammad Firdaus mengatakan pelaku yang diamankan dalam peristiwa tersebut berasal dari warga.
Namun sama seperti Kombes Susatyo, dirinya belum membeberkan secara detail terkait pernangkapan ini.
“Sudah tiga pelaku diamankan. Pelakunya dari warga,” tegas Firdaus.
Sebelumnya diberitakan, polisi mengungkap penyebab bentrokan yang terjadi antara warga Kebon Kacang XII, Tanah Abang Jakarta Pusat dengan kelompok pekerja yang sedang membersihkan lahan di kawasan tersebut.
Berdasarkan informasi dari Kapolsek Tanah Abang, AKBP Aditya Simanggara Pratama, keributan bermula karena adanya miskomunikasi antara kelompok.
Alasan itu diketahui kepolisian setelah melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi.
"Untuk permasalahan dugaan awal dan berdasarkan pemeriksaan saksi-saksi sampai dengan saat ini, itu diduga ada miskomunikasi antara warga sekitar kelurahan kebon kacang dengan para pekerja," tutur Aditya, Rabu (18/12/2024).
Meski demikian, terkait dengan miskomunikasi tersebut, Aditya belum mengetahui lebih jauh.
“Untuk pastinya masih kami dalami, sekarang sedang berproses," ujarnya.
Aditya menegaskan masalah bentrokan itu bukan dilatarbelakangi oleh perihal sengketa lahan.
Sebab, Aditya menyebut, lahan itu statusnya dimiliki pasti oleh sebuah perusahaan.
"Ini bukan lahan sengketa, statusnya jelas secara hukum jelas. tidak ada masalah dengan lahan," ungkapnya.
Ia juga sekaligus meluruskan informasi beredar. Sebab, sempat beredar kabar bahwa bentrokan itu terjadi antarsuku.
Dia menegaskan, bentrokan terjadi antara warga dan pekerja proyek. Satu orang pekerja tewas terkena sabetan senjata tajam.
"Jadi perlu kami luruskan, ini bukan bentrokan antara kelompok suku. Jadi kemarin hari Selasa (17/12/2024) sekitar pukul 16.30 WIB, diduga ada 30 warga sekitar kelurahan kebon kacang itu mendatangi para pekerja yang sedang bekerja membersihkan lahan di salah satu milik PT sedang melakukan land clearing," beber Aditya.
"Kemudian terjadi keributan saat itu, sehingga mengakibatkan satu korban dari pekerja itu meninggal dunia," imbuhnya. (ars/iwh)