- Istimewa
Pelatihan Bahasa Isyarat untuk Nakes dan Pemandu Wisata di Jakarta dan Yogyakarta: Tingkatkan Aksesibilitas bagi Komunitas Tuli
Jakarta, tvOnenews.com - Gelora Insan Mandiri Foundation menggelar workshop budaya Tuli dan pelatihan bahasa isyarat untuk tenaga kesehatan dan pemandu wisata di Jakarta dan Yogyakarta.
Perwakilan dari Gelora Insan Mandiri Foundation Yulizar Aswari mengatakan dua kegiatan itu bertujuan untuk meningkatkan inklusivitas bagi komunitas Tuli di Indonesia.
Pada tanggal 23 November 2024, workshop dan pelatihan itu sukses diselenggarakan di Jakarta, diikuti dengan acara serupa di Yogyakarta pada tanggal 21 Desember 2024.
"Kegiatan ini didukung penuh oleh Bank Indonesia melalui bantuan dan donasi yang sangat berarti dalam mendorong aksesibilitas bagi komunitas disabilitas," katanya dalam keterangan resminya yang dikutip, Sabtu (21/12/2024).
- Istimewa
Workshop dan pelatihan ini diselenggarakan untuk meningkatkan pemahaman tentang budaya Tuli dan kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa isyarat, khususnya bagi tenaga kesehatan dan pemandu wisata.
"Para peserta mendapatkan pengetahuan mendalam tentang cara berinteraksi secara efektif dengan individu Tuli, sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih inklusif dan ramah di berbagai sektor, termasuk layanan kesehatan dan pariwisata," tuturnya.
Kegiatan di Jakarta para peserta diajak untuk memahami tantangan yang dihadapi oleh orang dengan gangguan pendengaran dan dilatih untuk menggunakan bahasa isyarat dasar dalam percakapan sehari-hari.
Sementara, pelatihan di Yogyakarta, membawa misi serupa namun dengan fokus tambahan pada aspek budaya lokal.
"Para pemandu wisata diajarkan untuk memahami cara memperkenalkan destinasi wisata kepada pengunjung Tuli dengan cara yang menyenangkan dan edukatif, sementara tenaga kesehatan dilatih untuk lebih peka terhadap kebutuhan komunikasi pasien Tuli," katanya.
Yulizar mengatakan program ini tidak hanya berfokus pada pelatihan bahasa isyarat, tetapi juga memperkenalkan aspek penting dari budaya Tuli, termasuk norma-norma sosial yang mendasari komunikasi mereka.
"Gelora Insan Mandiri percaya bahwa dengan meningkatnya pengetahuan dan keterampilan ini, tenaga kesehatan dan pemandu wisata dapat menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan ramah bagi masyarakat Tuli," terangnya.
Yulizar mengucapkan berterima kasih atas dukungan yang diberikan oleh Bank Indonesia, sehingga terselenggaranya program tersebut.
"Kegiatan ini bukan hanya soal mengajarkan bahasa isyarat, tetapi juga tentang membangun pemahaman dan empati terhadap komunitas Tuli. Kami berharap, setelah mengikuti pelatihan ini, tenaga kesehatan dan pemandu wisata dapat menjadi lebih peka dan mampu memberikan pelayanan yang lebih baik dan inklusif, sehingga setiap individu, terlepas dari kondisi fisik mereka, dapat merasakan kenyamanan dan layanan yang setara," ungkapnya.
Ke depannya, Gelora Insan Mandiri Foundation berharap agar kegiatan ini menjadi langkah awal dalam menciptakan masyarakat yang lebih ramah bagi individu Tuli di Indonesia.
"Melalui pelatihan-pelatihan seperti ini, diharapkan semakin banyak sektor yang terlibat dalam upaya peningkatan kesadaran dan pelatihan untuk melayani dengan lebih inklusif," pungkasnya.(muu)