Dirresnarkoba Polda Metro Jaya, Kombes Donald Parlaungan Simanjuntak saat memperlihatkan barang bukti narkotika jenis sabu di Bintaro, Kota Tangsel.
Sumber :
  • tvOnenews.com/Rika Pangesti

Propam Didesak Periksa Dirresnarkoba Polda Metro Jaya Kombes Donald, Buntut Pemerasan Penonton DWP oleh 18 Anak Buahnya

Senin, 23 Desember 2024 - 14:47 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri didesak periksa Direktur Reserse Narkoba (Dirresnarkoba) Polda Metro Jaya, Kombes Donald P Simanjutak buntut kasus dugaan pemerasan WNA asal Malaysia di Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024.

Seorang WNA asal Malaysia diduga menjadi korban pemerasan 18 oknum polisi dengan modus tes urine di DWP 2024.

Menanggapi kasus tersebut pengamat kepolisian Bambang Rukminto mengatakan alasan Kombes Donald harus diperiksa karena yang bersangkutan adalah atasan dari belasan anggota yang diduga memerasa tersebut.

"Karena itu melibatkan banyak Polres, Kasat Narkoba masing-masing Polresta dan Dirnarkoba Polda juga harus diperiksa," kata Bambang, Senin (23/12/2024).

Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto.
Sumber :
  • ANTARA/Handout/aa.

 

Bambang menegaskan kalua pemeriksaan perlu dilakukan terhadap atasan langsung dari belasan oknum polisi tersebut.

Bahkan Bambang berpandangan bakal muncul isu setoran kepada pemimpin dalam aksi pemerasan ini.

Sebab, atasan sebagai pengawasan langsung ke anggota di lapangan dianggap sudah membiarkan hal itu terjadi.

"Asumsi yang muncul di masyarakat akan seperti itu, karena fungsi atasan sebagai pengawas yang harusnya mengetahui kinerja bawahan melakukan pembiaran," terangnya.

Menurutnya, pembiaran atasan pada pelanggaran tak masuk akal kalau tanpa ada kepentingan atau keuntungan yang diperoleh. 

Dia menduga kuat pemerasan atau pungutan liar (pungli) bukanlah kesengajaan. 

"Bagi penegak hukum yang memahami aturan, perilaku pungli adalah kesengajaan bukan keteledoran," tambahnya.

Sebelumnya, heboh dugaan pemerasan yang dilakukan belasan polisi dengan di-posting akun X @Twt_Rave. 

Dalam narasinya, akun itu mengunggah sejumlah oknum polisi yang diduga melakukan pemerasan terhadap penonton dari Malaysia. 

Dalam postingannya akun itu, belasan oknum polisi menangkap dan melakukan tes urine mendadak terhadap lebih dari 400 penonton dari Malaysia. 

"Oknum polisi juga diduga memeras uang mereka yang jumlahnya berkisar 9 juta RM atau setara Rp32 miliar. Bahkan, ada klaim bahwa para penonton terpaksa membayar meski tes urine narkoba mereka negatif," tulis akun tersebut.(muu)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:02
03:01
02:57
02:35
05:18
01:38
Viral