- tvOnenews.com/Adinda Ratna Safira
Orangtua Masih Tak Puas Usai Bayi yang Meninggal di RSIJ Cempaka Putih Dipastikan Tak Tertukar, Ini Alasannya
Jakarta, tvOnenews.com - Hasil tes Deoxyribonucleic Acid (DNA) memastikan bayi laki-laki yang meninggal di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih, Jakarta Pusat tidak tertukar.
Hal itu diungkapkan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP M. Firdaus saat konferensi pers di Polres Metro Jakarta Pusat, Selasa (24/12).
Menanggapi hal itu, Orangtua Bayi, Muhammad Rauf mengungkapkan bahwa dirinya masih belum puas dengan hasil yang diterima.
“Enggak puas. Saya akan serahkan ke kuasa hukum saya,” kata Rauf kepada awak media.
Sementara itu, Rauf menuturkan, alasan dirinya merasa tidak puas lantaran pihak rumah sakit belum memberikan rekam medis dan rekaman CCTV.
“Soalnya saya sampai saat ini belum dikasih rekam medis sama rekaman CCTV untuk melihat video itu. Hanya diserahkan sama polisi aja,” terangnya.
Namun, dalam hal ini, Rauf menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak kepolisian yang telah membantu permasalahannya.
“Ya terima kasih banyak sudah membantu saya hingga sampai saat ini,” tegas Rauf.
Sebelumnya diberitakan, pihak Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih, Jakarta Pusat, angkat bicara soal penyebab kematian bayi laki-laki milik pasangan Muhammad Rauf dan Feni Selviati.
Direktur Utama RSIJ Cempaka Putih, Jack Pradono Handojo mengungkapkan bahwa bayi diduga meninggal akibat penyakit jantung bawaan.
“Apa penyebab kematian? penyebab wafatnya ananda itu adalah diduga penyakit jantung bawaan,” kata Jack, saat konferensi pers, Selasa (24/12).
Lebih lanjut, Jack mengungkapkan bahwa saat bayi dilahirkan dengan metode Sectio caesarea (SC) menangis keras. Hal ini dikarenakan proses sirkulasinya itu masih berlangsung dari ari-ari sehingga jantung belum berfungsikan.
“Sehingga pada waktu diputuskan dan kemudian bernafas dengan paru-paru dan jantungnya sendiri, maka kondisinya saat itu adalah menangis keras. Kita bilang abgar skor itu bagus ya, 8 atau 9,” ungkap Jack.
Kemudian, Jack menyebutkan bahwa kondisi bayi menurun pasca ari-arinya dilepaskan. Hal ini diketahui dari saturasi oksigen yang kurang dari 95 persen.
“Namun dalam perjalanannya sekitar 1 jam kondisi menurun karena bayi bernafas dan bersirkulasi dengan organnya sendiri. Kondisi yang dimonitor adalah terjadi proses desaturasi atau saturasi oksigen kurang dari 95 persen dan semakin menurun,” terang Jack.
Kemudian, bayi tersebut langsung dievakuasi dari ruangan operasi SC di lantai 6 ke ruang NICU di lantai 5.
“Jadi dugaannya adalah penyakit jantung bawaan yang dilakukan oleh dokter anak kami yang mendampingi,” tutur Jack.
Sementara itu, Jack juga memastikan bahwa bayi milik pasangan Muhammad Rauf dan Feni Selviati tidak tertukar.
“Saya tegaskan kembali ya bahwa sebetulnya kami menginginkan bahwa DNA ini bisa membuktikan dan alhamdulillah bahwa hari ini bisa dibuktikan bahwa bayi itu tidak tertukar,” terang Jack. (ars/dpi)