- istimewa - Antara
Status Tanggap Darurat Bencana di Kulon Progo Diperpanjang: Hujan Lebat Picu Longsor di Beberapa Wilayah
Kulon Progo, tvOnenews.com - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo bersiap memperpanjang status tanggap darurat bencana hidrometeorologi.
Keputusan ini diambil setelah curah hujan dengan intensitas tinggi terus melanda wilayah tersebut, memicu longsor skala kecil hingga menengah di beberapa kapanewon.
Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo, Taufik Prihadi, mengungkapkan bahwa status tanggap darurat yang berlaku sejak awal Oktober hingga 31 Desember 2024 sedang diusulkan untuk diperpanjang.
"Melihat curah hujan yang masih tinggi, potensi bencana hidrometeorologi tetap signifikan, sehingga status tanggap darurat perlu diperpanjang," jelasnya, Minggu (5/1/2024).
Taufik menambahkan, BPBD Kulon Progo tengah menunggu arahan Penjabat Bupati serta informasi terbaru dari BMKG guna memperkuat keputusan perpanjangan ini.
Dalam beberapa hari terakhir, sejumlah bencana telah terjadi di wilayah tersebut, seperti pohon tumbang dan tanah longsor akibat hujan deras sejak Rabu (1/1).
- Bencana Tersebar di Delapan Kapanewon
Hujan deras memicu berbagai kejadian di delapan kapanewon, yaitu Wates, Sentolo, Lendah, Temon, Girimulyo, Pengasih, Kokap, dan Panjatan.
Data BPBD mencatat 11 kejadian tanah longsor, delapan insiden pohon tumbang, serta kerusakan lainnya, seperti tanggul retak, tanah ambles, dan talut ambrol.
Salah satu insiden besar adalah talut sawah yang ambrol di dekat Underpass Milir, Pengasih, sehingga air sawah menggenangi area underpass.
Selain itu, tanah bergerak yang dilaporkan di Hargotirto, Kokap, juga mengancam bangunan rumah warga di sekitarnya.
- Penanganan Cepat oleh BPBD dan Relawan
Taufik memastikan bahwa seluruh kejadian telah ditangani secara cepat dengan bantuan warga, relawan, dan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD.
"Kami juga telah menyalurkan bantuan logistik untuk warga terdampak bencana, termasuk mereka yang rumahnya mengalami kerusakan," tambahnya.
Keputusan perpanjangan status tanggap darurat ini menjadi langkah penting untuk memastikan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana lanjutan akibat tingginya curah hujan di Kulon Progo. (aag)