Anggota Komisi VII DPR RI, Atalia Praratya di kediaman korban, Rabu (08/01/2025)..
Sumber :
  • Ilham Ariyansyah/tvOne

Anggota DPR RI Atalia Praratya Geram, Kasus Perundungan dan Pelecehan Seksual Bocah SD Asal Garut Dibungkam

Rabu, 8 Januari 2025 - 17:25 WIB

Bandung, tvOnenews.com - Anggota Komisi VII DPR RI, Atalia Praratya mengaku geram dengan kondisi bocah berinisial D yang menjadi korban perundungan dan pelecehan seksual oleh teman sebanyanya hingga mengalami luka sobek dan bernanah di ogran intim.

Bocah berinisial D merupakan warga Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut tersebut menjadi korban perundungan dan pelecehan seksual sejak ia berada di Taman Kanak-Kanak (TK) hingga menginjak Sekolah Dasar (SD) kelas 4 di Kecamatan Cibatu Garut.

Saat Atalia Praratya mengunjungi korban di kediaman saudara D di Kawasan Kiara Condong Kota Bandung. Kunjungan tersebut dimaksudkan untuk pendampingan psikis serta pendampingan hukum terhadap kejadian perundungan dan pelecehan seksual.

"Ini harus kita dampingi, bagaimanapun juga karena korban saat ini masih mengalami infeksi di kemaluannya, sehingga perlu mendapatkan perawatan dari petugas kesehatan," ucap Atalia saat ditemui di kediaman korban, Rabu (08/01/2025).

Ibu Bocah Korban Perundungan Asal Garut Hingga Alami Infeksi Malah Dapatkan Intimidasi Perangkat Desa, Dituduh Cemarkan Nama Baik
Sumber :
  • Ilham Ariyansyah/tvOne

 

Atalia mengaku, dirinya merasa perihatin sekaligus kecewa karena kasus tersebut baru diadvokasi hari ini.

"Nah kami pun sebetulnya kecewa karena laporan ini baru datang beberapa hari terakhir ini, padahal kejadiannya sudah dua tahun yang lalu," katanya.

Ia mengungkapkan, pihak keluarga korban sudah melakukan pelaporan pasca kejadian perundungan tersebut. Namun, pihak keluarga korban dibungkam agar tidak melapor dan membawa masalah ke ranah hukum.

"Saya tanya ke ibu yang bersangkutan, ibu korban, ibu korban mengatakan bahwa sebetulnya kejadian ini sudah dilaporkan semenjak kejadian terjadi. Tapi dibungkam oleh semua pihak yang berada di wilayah mereka termasuk perangkat kewilayahan dan pelaku," ucap Atalia.

Lebih lanjut, Atalia mengatakan, pihaknya bersama Jabar Bantuan Hukum (JBH) akan melakukan pendampingan dan advokasi untuk korban. Ia juga berencana untuk mengunjungi langsung lokasi kejadian di Garut Jawa Barat.

"Nanti insya Allah karena wilayahnya di Garut Jadi insya Allah minggu depan Kita akan ke sana," kata Atalia.

Ibu Bocah Korban Perundungan Asal Garut Hingga Alami Infeksi Malah Dapatkan Intimidasi Perangkat Desa, Dituduh Cemarkan Nama Baik
Sumber :
  • Ilham Ariyansyah/tvOne

 

Ia juga menekankan, agar advokasi dari kasus tersebut bisa menjadi efek jera bagi para pelaku.

"Paling penting adalah efek jera, jangan sampai anak ini melakukan hal tersebut kepada anak-anak lain karena yang saya dengar kejadian ini sudah dilakukan semenjak si korban TK," tegas Atalia.

Ia berharap, kasus yang sama tidak terulang kembali di daerah atau sekolah manapun. Menurutnya, anak-anak harus bisa merasa aman dimulai dari lingkungan sekitar.

"Saya kira ini penting sekali untuk kita bekerja sama Bagaimana anak-anak merasa aman Dimulai dari lingkungan sekitarnya, di sekolahnya dan sebagainya Maka saya setuju sekali dengan sekolah ramah anak misalkan Atau lingkungan ramah anak, kota layak anak dan sebagainya," ungkap Atalia.

"Tapi salah satu yang menjadi indikatornya adalah Bagaimana anak-anak itu bisa tumbuh secara fisik dan mental yang mumpuni Dalam arti bahwa mereka tidak memiliki rasa takut Untuk tinggal di satu wilayah atau satu lingkungan. Mereka harus tahu ketika terjadi sebuah kejadin, langsung melapor," ucapnya. (iah/muu)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
04:32
01:23
03:07
02:33
04:17
02:13
Viral