- Istimewa
Berawal Jadi Teman Curhat, Guru Agama di Grobogan Diduga Ajak Mesum Siswa SMP sampai Sewakan Kamar Kos? Polisi Buka Suara
Jakarta, tvOnenews.com - Viral di media sosial kabar soal seorang guru agama mengajak salah satu siswa SMP mesum sampai sewakan kamar kos di Grobogan, Jawa Tengah.
Adapun guru agama di Grobogan itu berinisal ST (35) serta siswa SMP yang jadi korban pencabulan merupakan siswa kelas 9.
Berdasarkan informasi yang beredar, guru agama dan siswa SMP itu sempat digerebek warga sebanyak dua kali.
Saat pertama kali digerebek, guru agama itu berjanji tidak akan mengulangi lagi aksi mesumnya bersama siswa SMP itu.
Meski demikian, guru agama tersebut kembali berbuat mesum dengan sang siswa sampai digerebek warga.
Berdasarkan keterangan dari kepolisian, keduanya menjadi dekat lantaran siswanya sering curhat masalah keluarga.
Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Grobogan, Ipda Yusuf Al Hakim menuturkan korban bercerita tentang masalah dengan sang kakek.
"Korban tinggal di rumah bersama kakeknya," jelas Yusuf, Rabu (8/1/2025).
Selama tinggal bersama sang kakek, korban sering dimarahi kakeknya. Akhirnya, keluh kesah itu diungkapkan kepada gurunya.
"Dia curhat ke gurunya terus si anak ibaratnya namanya murid, curhat sama gurunya, gurunya memfasilitasi," lanjut Yusuf.
Setelah itu, sang guru meminta agar siswanya itu tinggal di rumahnya agar lebih tenang.
Tak hanya itu, guru agama itu pun mencarikan kos untuk siswa tersebut dan bersedia membayarnya.
Korban kemudian tinggal di rumah ST. Namun, hal ini tidak diketahui oleh orang tua dari ST.
Saat itu, ST meninggalkan siswa SMP itu sendiri di rumahnya karena akan menjenguk anaknya yang ada di pondok pesantren.
Ayah ST yang tinggal tak jauh dari rumahnya kaget karena tiba-tiba mendengar suara batuk dari dalam rumah, sementara mengetahui ST sedang pergi.
Ayah ST kemudian memeriksa rumah anaknya karena mengira ada maling. Ternyata ada muridnya di sana sedang bersembunyi.
"Dicek dikira maling. Didobrak, ngumpet di bawah kursi, rambutnya ditarik," ujar Yusuf menjelaskan.
Adapun soal dugaan pencabulan oleh guru agama itu masih didalami polisi.
Sementara ini, laporan yang masuk ke Polres Grobogan adalah tindak penganiayaan. Pihak yang dilaporkan adalah orang tua dari guru tersebut.
Terkait dengan penggerebekan saat keduanya sedang bersetubuh, Yusuf mengatakan sampai saat ini ia tidak mendapatkan keterangan soal hal tersebut.
"Dari keterangan, enggak ada penggerebekan," tegas dia.
Meski demikian, pihaknya membuka kemungkinan soal dugaan pencabulan oleh sang guru agama.
Kasus ini masih terus didalami oleh Polres Grobogan. (iwh)