- tvOnenews.com/Julio Saputra
Pemerintah Bakal Bangun Monumen Reog Setinggi 126 Meter, Kalahkan Patung GWK di Bali
Jakarta, tvOnenews.com - Pasca Reog Ponorogo ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) atau ICH UNESCO, pemerintah berencana membangun Monumen Reog dan Museum Peradaban Ponorogo.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Susiwijono Moegiarso mengatakan bahwa Monumen Reog ini akan dibangun setinggi 126 meter dan akan mengalahkan Patung Garuda Wisnu Kencana di Bali.
“Kita ingin membuat destinasi wisata baru di Ponorogo Namanya Monumen Reog dan Museum Peradaban. Tadi sudah jelaskan Pak Bupati Monumen Reognya setinggi 126 meter Lebih tinggi dari GWK yang 122 meter,” kata Susiwijono di Gedung Kemenko Perekonomian, pada Sabtu (11/1/2025).
Lebih lanjut Susiwijono mengatakan nantinya didestinasi wisata baru itu akan dibuat satu ekosistem untuk meleresaikan budaya Reog Ponorogo, sekaligus menghidupkan ekonomi di Ponorogo dan sekitarnya.
Sementara itu Susiwijono mengungkapkan dalam pembangunan ini masih diperlukan anggaran beberapa tahun kedepan.
“Nah ini pake KPDBU Kira-kira anggaran yang dibutuhkan masih sekitar Rp164,7 miliar dalam beberapa tahun ke depan ini,” jelasnya.
Kemudian dengan adanya destinasi wisata ini, pihaknya berharap dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru khususnya di Ponorogo dan sekitar di Jawa Timur.
“Karena dengan keunikan budaya Reog kita mengemas dalam satu monumen, Kemudian dibikin ampiteter, dibikin ekosistemnya kita ingin menarik wisatawan ke Ponorogo,” ungkap Susiwijono.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko mengatakan bahwa bangunan ini terletak di wilayah Sampung, Ponorogo.
“(Lokasi) Di Sampung, jadi perbatasan antara sarangan Magetan, Wonogiri, dan Ponorogo. Di segitiga emas itu kami milih itu ya,” jelas Sugiri.
Kemudian Sugiti menyebutkan saat ini progres pembangunannya telah mencapai 95 persen pada bangunan utamanya.
“Ini tahun ini sudah main buildingnya sudah 95 persen. Mungkin di awal Februari sudah selesai untuk bangunan utama. Monumen Reognya, nanti yang bangunan pendukungnya yang jalan lagi,” ucap Sugiri.
Sementara itu untuk program museumnya ini, pihaknya tengah merilis bersama-sama dan tengah disiapkan artefak-artefak yang tidak gagal literasi.
“Mudah-mudahan setahun lagi lah semua sudah bisa teratasi,” ucapnya.
Untuk diketahui, Seni pertunjukan Reog Ponorogo resmi masuk dalam Daftar Warisan Budaya Takbenda/WBTb UNESCO, dalam kategori “In Need of Urgent Safeguarding”.
Penetapan ini berlangsung pada Sidang Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage Sesi ke-19 di Asunción, Paraguay, Selasa, 3 Desember 2024.
Duta Besar/Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, Mohamad Oemar, yang menjabat sebagai Ketua Delegasi RI pada Sidang Komite ICH UNESCO Sesi ke-19, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi kepada Komite WBTb UNESCO serta semua pihak yang telah berkontribusi dalam proses pengakuan Reog Ponorogo sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO.
“Pengakuan ini tidak hanya menonjolkan pentingnya seni Reog tetapi juga menegaskan komitmen untuk melestarikan identitas budaya Indonesia bagi generasi mendatang”, ujar Dubes Oemar. (ars/raa)