- presidenri.go.id
Presiden Cari Obat Covid-19 di Apotek di Bogor, Hasilnya Nihil
“Halo Pak Menteri (Kesehatan),” ujar Jokowi ke Menkes.
“Mohon izin, ya, Pak Presiden,” jawab Budi.
“Pak, ini saya cek ke apotek di Bogor ini saya cari obat antivirus Oseltamivir enggak ada. Cari lagi obat antivirus yang Favipiravir juga enggak ada, kosong. Saya cari obat yang antibiotik, Azithromycin, juga enggak ada. Stok enggak ada sudah seminggu lebih. Terus, vitamin D3 juga yang 5000 IU, juga enggak ada,” Presiden menyampaikan hasil blusukan-nya ke Budi Gunadi Sadikin, “ini saya yang dapat hanya multivitamin. Yang mengandung zinc, hanya itu. Suplemen juga D3-nya ada tapi yang 1000 IU. Dapat ini saja. Jadi yang lain-lain, obat antivirus, antibiotik, enggak ada semuanya.”
Setelah melakukan pengecekan, Menkes pun memberikan data terkait stok obat-obatan yang dicari Presiden tersebut di sejumlah apotek lain di Kota Bogor.
“Mohon maaf, Pak,” kata Menkes mencoba menjelaskan,”Karena saya ada catatan, Pak Presiden, kita kan sudah ada yang online. Saya barusan cek, ya Pak, ya. Misalnya untuk Favipiravir di Apotek Kimia Farma Tajur Baru ada 4.900 , Apotek Kimia Farma Juanda 30, ada 4.300, Kimia Farma di Semplak, Bogor (ada) 4.200.
Budi juga menuturkan seluruh data ketersediaan obat bisa dicek secara online.
“Itu ada data online yang ada di rumah sakit, nah itu bisa dilihat by kota segala macam, berikut apoteknya, Kimia Farma, Century, Guardian, K24,” kata Budi.