- presidenri.go.id
Presiden Cari Obat Covid-19 di Apotek di Bogor, Hasilnya Nihil
Bogor, Jawa Barat – Presiden Joko Widodo (Jokowi) blusukan untuk mencari obat Covid-19 di sebuah apotek di Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (23/7). Jokowi mencari sejumlah nama obat antivirus dan vitamin D3 5000 IU, tetapi hasilnya nihil.
Jokowi mendatangi Apotek Villa Duta, di Jalan Pajajaran Indah, Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor.
“Saya mau cari obat antivirus yang Oseltamivir,” kata Presiden kepada petugas apotek.
“Oseltamivir sudah kosong, Pak,” jawab seorang petugas berkerudung yang melayani Jokowi dari balik meja berpembatas plastik.
“Enggak ada?” tanya Jokowi lagi.
“Enggak ada,” jawab petugas.
“Terus saya cari ke mana kalau mau cari?”
“Nah itu, kita juga sudah tidak dapat barang,”
“Sudah berapa hari enggak ada Oseltamivirnya?”
“Oseltamivir itu, kalau yang generik, sudah lama, Pak. Kemarin itu masih ada merek Drufir, itu patennya. Tapi sekarang juga sudah kosong,”
“Kalau yang ini, yang Favipiravir?”
“Favipiravir kita enggak punya,”
“Juga enggak ada?”
“Ada patennya waktu itu,”
“Terus kalau vitamin D3 ada?”
“Vitamin D3 yang 1000 ada,”
“Yang 5000?”
“Yang 5000-nya juga sudah tidak ada, Pak. Kita sudah pesan barang, barangnya sudah tidak dapat lagi, Pak,”
“Kalau suplemen multivitamin yang Becom-zet?”
“Becom-zet juga sudah lama kosong,”
Presiden kemudian langsung menelepon Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.
“Halo Pak Menteri (Kesehatan),” ujar Jokowi ke Menkes.
“Mohon izin, ya, Pak Presiden,” jawab Budi.
“Pak, ini saya cek ke apotek di Bogor ini saya cari obat antivirus Oseltamivir enggak ada. Cari lagi obat antivirus yang Favipiravir juga enggak ada, kosong. Saya cari obat yang antibiotik, Azithromycin, juga enggak ada. Stok enggak ada sudah seminggu lebih. Terus, vitamin D3 juga yang 5000 IU, juga enggak ada,” Presiden menyampaikan hasil blusukan-nya ke Budi Gunadi Sadikin, “ini saya yang dapat hanya multivitamin. Yang mengandung zinc, hanya itu. Suplemen juga D3-nya ada tapi yang 1000 IU. Dapat ini saja. Jadi yang lain-lain, obat antivirus, antibiotik, enggak ada semuanya.”
Setelah melakukan pengecekan, Menkes pun memberikan data terkait stok obat-obatan yang dicari Presiden tersebut di sejumlah apotek lain di Kota Bogor.
“Mohon maaf, Pak,” kata Menkes mencoba menjelaskan,”Karena saya ada catatan, Pak Presiden, kita kan sudah ada yang online. Saya barusan cek, ya Pak, ya. Misalnya untuk Favipiravir di Apotek Kimia Farma Tajur Baru ada 4.900 , Apotek Kimia Farma Juanda 30, ada 4.300, Kimia Farma di Semplak, Bogor (ada) 4.200.
Budi juga menuturkan seluruh data ketersediaan obat bisa dicek secara online.
“Itu ada data online yang ada di rumah sakit, nah itu bisa dilihat by kota segala macam, berikut apoteknya, Kimia Farma, Century, Guardian, K24,” kata Budi.
“Di situ ada semuanya?” sela Presiden.
“Ada, online. Bisa dibaca oleh semua rakyat, Pak,”
“Oke saya ke sana saja. Saya beli itu coba ada enggak,”
“Ah boleh Pak, silakan,”
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah meluncurkan situs https://farmaplus.kemkes.go.id/ untuk memudahkan masyarakat mengecek ketersediaan obat dan vitamin, terutama bagi pasien Covid-19. Situs tersebut mencakup lebih dari 2.100 apotek di seluruh provinsi di Indonesia.
Oleh karena itu, Presiden menyarankan kepada masyarakat yang membutuhkan obat dan vitamin tersebut untuk mengecek terlebih dahulu secara online.
“Anda bisa mengecek ketersediaan obat dan vitamin itu melalui situs https://farmaplus.kemkes.go.id/ yang sekarang mencakup lebih dari 2.100 apotek di seluruh provinsi di Indonesia,” ucap Presiden Jokowi dalam akun Instagram @jokowi. (act)