Staf Khusus Bidang Strategi Komunikasi Rudy Susanto.
Sumber :
  • Instagram/@tetapkurawa

Istana Angkat Bicara Soal Pelantikan “Buzzer” Kurawa Jadi Staf Khusus Menteri Komdigi

Rabu, 15 Januari 2025 - 18:33 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Letjen TNI (Purn) AM Putranto menegaskan bahwa setiap menteri yang ingin melantik staf khusus (stafsus) harus mendapatkan persetujuan dari pihak Istana.

Hal ini disampaikan Putranto saat diminta tanggapan soal pelantikan Rudi Susanto oleh Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid sebagai Staf Khusus Bidang Strategi Komunikasi.

“Iya dong. Enggak bisa lantik sembarangan dong,” kata Putranto di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (15/1).

Rudi Susanto, yang disebut-sebut sebagai pemilik akun media sosial X @kurawa alias Rudi Valinka, dikenal oleh sebagian kalangan sebagai sosok yang aktif mendukung Presiden Jokowi pada masa pemilu-pemilu sebelumnya. Pelantikannya pun menuai perhatian publik.

Pelatikan Stafsus Menkomdigi
Sumber :
  • IST

 

Putranto menjelaskan bahwa setiap kementerian memang diberikan kewenangan untuk merekrut personel, namun tetap harus melalui prosedur yang jelas dan berkoordinasi dengan pihak Istana.

“Jadi kami di KSP saya rekrutmen personel tersendiri, khusus saya dikasih kewenangan di Sesneg seperti itu. Di Sesneg ya ada sendiri sama seperti untuk Pak Rudi Susanto dan sebagainya keputusan di mereka,” jelas Putranto.

Ia juga menyebut bahwa mekanisme perekrutan di masing-masing kementerian diatur dengan prosedur yang ketat dan sesuai arahan Sekretariat Negara (Sesneg).

Hal ini dilakukan untuk memastikan setiap personel yang direkrut memiliki kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan kementerian atau lembaga terkait.

Kendati demikian, Putranto tidak memberikan komentar lebih jauh terkait sosok Rudi Susanto dan perannya di bawah Menkomdigi. 

Ia menegaskan, proses rekrutmen stafsus adalah hak prerogatif menteri, namun tetap harus berada dalam koridor yang telah ditentukan pemerintah.

Pelantikan Rudi Susanto menjadi sorotan publik mengingat riwayatnya di media sosial dan keterlibatannya dalam berbagai diskursus politik di masa lalu. 

Namun, baik Menkomdigi Meutya Hafid maupun pihak Istana belum memberikan keterangan lebih lanjut mengenai alasan pengangkatan tersebut.

Sebelumnya, Menanggapi isu yang ramai, Meutya Hafid mengaku tidak mengetahui latar belakang kontroversial dari Rudi.

“Saya enggak tahu ya, Rudy Susanto yang saya kenal ya Rudi Sutanto, jadi saya tidak mau berspekulasi mengenai apa siapa Rudi Sutanto,” ungkap Meutya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.

Menurut Meutya, proses seleksi didasarkan pada Curriculum Vitae (CV) dan pengalaman profesional yang dimiliki Rudi. 

Dia menilai Rudi memiliki keahlian di bidang strategi komunikasi yang dapat mendukung program kementerian.

“Secara kementerian juga ini enggak cuma digital, tapi juga di bidang komunikasi,” tegas Meutya.

Politikus Golkar itu juga mengaku jarang aktif di media sosial X (dulu Twitter), sehingga tidak tahu menahu soal sosok Rudi Valinka atau nama Kurawa yang dikenal luas di platform tersebut.

“Saya enggak tahu, saya juga enggak terlalu main Twitter,” tambahnya. (ars/muu)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
14:44
03:05
04:58
02:45
02:08
05:28
Viral