- The Hollywood Reporter
Hina Tuhan dan Agama Dua Hari Sebelum Kebakaran LA, Host Golden Globe dan Komedian Nikki Glaser Kini Jadi Sorotan
Jakarta, tvOnenews.com - Dunia dikejutkan dengan kebakaran yang terjadi Los Angeles, California, Amerika Serikat. Bahkan dalam kebakaran terus memunculkan korban jiwa.
Atas hal tersebut banyak hal yang disorot, salah satunya sosok komedian yang juga host acara Golden Globe Awards 2025, Nikki Glaser.
Namanya menjadi pembahasan juga pada tahun lalu setelah muncul di "The Roast of Tom Brady" Netflix.
Ia pun ditugaskan sebagai host untuk acara penghargaan Golden Globes.
Dalam ucapanya, Globes tampak membuat lelucon soal Tuhan. Hal itu saat ia membacakan tentang polling Globes Leaders.
"Di polling itu, peringkat pertama ditempati oleh cast and crew, diikuti oleh mom (ibu), sementara "Tuhan" berada di posisi terbawah," ucapnya.
"Tuhan, pencipta alam semesta, ‘zero mention.’ Tidak heran kalau Tuhan ada di urutan paling bawah,” sambung komedian itu.
Tak hanya itu, Glaser juga tampak membuat lelucon tentang agama Katolik. Ia muncul dalam salah satu segmen dengan menggunakam topi uskup dengan membawa tomgkat merah.
Galser tampak menyanyikan lagu "Popular". Namun ia mengganti liriknya menjadi "Anda akan menjadi Paus-ular. Saya akan mengajari Anda beberapa doa Katolik."
Atas hal tersebut, Nikki Glaser mendapatkan cibiram. Bahkan tak jarang yang menganggap kebakaran di LA adalah sebuah azab.
"5 Januari di Golden Globes 2025, Hollywood menghina Tuhan. Lalu, 2 hari setelahnya terjadi bencana kebakaran di Hollywood. Ini bukan kebetulan, Tuhan tidak boleh dihina," cuit akun X @antunes1.
Lalu siapakah sosok Nikki Glaser?
Nikki Glaser dikenal sebagai komedjan AS yang juga kerap muncyl sebagai pembawa acara.
Kesuksesannya sebagai komedia juga terbukti dengan penayangan perdana komedia spesial HBO.
Tak hanya sebagai komedian, Glaser juga mermbah ke dunia musik. Ia diketahui menulis lagu “Someday You’ll Die”.
Lagu yang direkam kota kelahirannya itu melihagmtkan sisi dirinua yang berbeda.
Meskipun masuk ke dunia tarik suara, Glaser masih berkecimpung di dunia komedi. Ia bahkan baru saja menggelar tur stand up komedy.
Pemerintah China menyampaikan simpati kepada para korban kebakaran di Los Angeles, California, Amerika Serikat.
"Kami menyampaikan simpati kepada mereka yang terluka, keluarga mereka, dan mereka yang telah kehilangan orang terkasih akibat kebakaran tersebut," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Guo Jiakun dalam konferensi pers di Beijing, mengutip Antara pada Rabu (15/1/2025).
Kebakaran hutan mematikan di Los Angeles (LA), yang telah berlangsung sejak 7 Januari 2025 mengakibatkan lebih dari 40.000 hektare lahan terbakar dan sekitar 12.000 bangunan rusak.
Perkiraan kerugian ekonomi akibat bencana tersebut mencapai 150 miliar dolar AS (sekitar Rp2,4 kuadriliun), sementara jumlah korban tewas telah mencapai 24 orang.
"Kami berduka atas hilangnya nyawa dalam kebakaran hutan yang berkobar di wilayah Los Angeles," tambah Guo Jiakun.
Presiden AS Joe Biden mengumumkan bahwa pemerintah federal akan menanggung biaya selama enam bulan, dengan menggerakkan semua sumber daya yang tersedia untuk memerangi kebakaran hutan.
Ia juga menyatakan bahwa pemerintah federal akan menanggung 100 persen dari biaya bencana ini.
"Meskipun pemerintah federal akan menanggung 100 persen biaya selama 180 hari ke depan untuk hal-hal seperti pembayaran lembur petugas pemadam kebakaran, pemindahan puing-puing, dan tempat penampungan sementara, akan tetap membutuhkan puluhan miliar dolar untuk mengembalikan Los Angeles seperti semula," kata Presiden Biden.
Biden mengatakan petugas pemadam kebakaran negara bagian, lokal, dan federal mampu mencegah kebakaran terbesar agar tidak menyebar ke area baru.
Presiden AS itu menyampaikan bahwa orang-orang yang terdampak kebakaran akan menerima pembayaran satu kali sebesar 770 dolar AS (Rp12,5 juta).
Hampir 6.000 penyintas telah mendaftar untuk mendapatkan bantuan dan sebanyak 5,1 juta dolar AS (Rp83 miliar) telah disalurkan.
Hingga saat ini sekitar 92.000 orang masih berada di bawah perintah evakuasi wajib karena kebakaran tersebut dan 89.000 orang lainnya berada di bawah peringatan evakuasi.
Kebakaran hutan itu dipicu oleh kondisi kekeringan parah dan angin kencang.
Lebih dari 80.000 pelanggan di California tidak mendapat aliran listrik setelah Southern California Edison mulai mematikan aliran listrik di beberapa bagian California Selatan menjelang kejadian angin kencang berikutnya, yang dimulai pada Selasa (14/1).(ant/ree)