salah satu Wakil Pimpinan Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Sumber :
  • IST

Dedengkot OPM Pembunuh 4 Prajurit TNI di Maybrat Menyerahkan Diri

Kamis, 16 Januari 2025 - 17:44 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Satgas Yonif 501/Bajra Yudha kembali mencatatkan prestasi dalam penugasannya menjaga keamanan dan keutuhan NKRI di Papua Barat, Selasa (14/1/2025). 

HK, salah satu Wakil Pimpinan Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kodap IV/Sorong Raya, secara resmi menyerahkan diri bersama istri dan anaknya setelah hidup dalam persembunyian di hutan.

HK diketahui terlibat dalam penyerangan brutal Posramil Kampung Kisor, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, pada 2 September 2021, yang mengakibatkan gugurnya empat prajurit TNI, termasuk Komandan Posramil. Penyerahan diri ini menjadi tonggak penting dalam upaya menciptakan perdamaian di wilayah tersebut.

Keberhasilan ini merupakan buah dari pendekatan humanis persuasif dan dialogis yang diterapkan Satgas Yonif 501/BY di bawah pimpinan Letkol Inf Yakhya Wisnu Ariyanto. Sejak bertugas di Maybrat pada 2024, Satgas tercatat berhasil membujuk tiga simpatisan dan delapan anggota OPM Kodap IV/Sorong Raya untuk kembali ke pangkuan NKRI.

Proses penyerahan diri HK dimulai sejak 13 Januari 2025 malam, ketika Pos Fuog Satgas Yonif 501/BY yang dipimpin oleh Letda Inf Fanno menerima informasi dari seorang mantan anggota OPM yang telah lebih dulu bergabung kembali dengan NKRI. 

Informasi ini menyebutkan bahwa HK, bersama keluarganya, ingin menyerahkan diri. Setelah menerima laporan tersebut, Letda Fanno segera melaporkan ke Dansatgas Yonif 501/BY, Letkol Inf Yakhya.

Selanjutnya, 14 Januari 2025 pagi, proses penjemputan HK pun berlangsung di ujung Kampung Fuog dengan melibatkan Satgas Yonif 501/BY, perwakilan pemerintah Kabupaten Maybrat, serta Kepala Bagian Eksodus/Pemulangan, Bapak Mellianus Saa. 

Setelah menyerahkan diri, HK dan keluarganya menjalani pemeriksaan kesehatan dan wawancara singkat untuk mengumpulkan data diri. Hasil pemeriksaan mengonfirmasi bahwa HK adalah salah satu DPO terkait peristiwa penyerangan Posramil Kampung Kisor.

Setelah itu, HK dan keluarganya diantar ke Kampung Sorry untuk bertemu dengan keluarga besar mereka. Proses ini juga dikoordinasikan dengan Kapolres Maybrat untuk menentukan langkah hukum selanjutnya, di mana HK kemudian diserahkan kepada Pemkab Maybrat untuk proses hukum lebih lanjut.

Dansatgas Yonif 501/BY, menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung keberhasilan ini. 

“Momen ini adalah bukti nyata bahwa pendekatan humanis dan dialogis dapat menjadi solusi efektif dalam menyelesaikan konflik. Sinergi antara TNI dan pemerintah daerah terus kami jaga demi menciptakan rasa damai dan aman bagi masyarakat Papua Barat,” ujar Letkol Inf Yakhya, Kamis (16/1/2025).

Dengan capaian ini, Satgas Yonif 501/BY kembali menegaskan komitmennya untuk menjadi garda terdepan dalam menjaga kedaulatan bangsa sekaligus membangun kedamaian di Papua Barat. (ebs)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
04:54
01:50
07:48
06:00
29:01
06:18
Viral