- Istimewa
Viral Video Bocah SD di Jember Mabuk Berat Usai Pesta Miras Berujung Dibully
Jember tvOnenews.com - Viral video bocah 12 tahun diduga menjadi korban bullying di Jember Jawa Timur.
Video yang diunggah akun Instagram @Jemberawsome tersebut berdurasi 55 detik. Tampak dalam video tersebut bocah terkapar tak berdaya di atas rumput kemudian sejumlah remaja menginjak-injak bocah tersebut.
Kronologi kejadian ketika korban yang masih duduk di kelas 6 sekolah dasar ini bermain bersama sejumlah remaja yang duduk di bangku SMA.
Mereka kemudian meminum bersama es teh yang dioplos minuman keras. Alhasil, bocah tersebut mabuk dan tidak sadarkan diri.
- Istimewa
Teman-teman korban pun panik dan membawa korban ke air terjun untuk menyadarkan korban. Namun upaya tersebut gagal.
Korban pun kemudian dibawa ke lapangan dan teman-teman korban menginjak-injak korban.
Aksi para teman sepermainan ini pun direkam salah satu teman korban.
Dalam rekaman video, korban tampak mengigau, korban meminta pertolongan kepada ayahnya yang sudah meninggal.
Dan perekam video ini mengucapkan kata kata yang tidak pantas kepada korban, yakni 'kobbur bik pak en lah nyaman' atau dalam bahasa Indonesia (dikubur sama ayahnya enak).
Viralnya video ini banyak ditanggapi oleh netizen yang empati bahkan mengecam aksi bullying yang dilakukan oleh anak di bawah umur.
@nenny1525 berkomentar "Iki jelas kriminal, ojok ngomong di bawah umur, wong tuone Yo kudu dipanggil pisan iku. Kok Yo iso kelakuane anake sampek koyok ngunu, kawal sampek klambi oren,".
@aji_taat_pribadi sambil emosi berkomentar "gowoen rene pelakune, tak idek idek ndase".
@yahya_utsman bahkan berkomentar dengan memberi tag pada akun presiden @Prabowo dan partainya @Gerindra.
Video viral ini telah mendapatkan 573 like, 236 komentar dan 81 diteruskan.
Sementara itu saat dikonfirmasi, Kasat reskrim Polres Jember AKP Angga Riatma mengatakan telah memeriksa sejumlah remaja yang ada di dalam video. Dari hasil penyelidikan, dugaan sementara tidak ada aksi bullying yang tampak dalam video.
"Dalam video tampak korban diinjak-injak itu karena teman korban berusaha menyadarkan korban," terang Angga.
Pasalnya, usai 'diinjak' korban muntah dan kondisinya mulai membaik.
"Awalnya kita dapat laporan dari keluarga korban jika korban usai meminum es teh, korban tidak sadarkan diri, " tambah Angga.
Selanjutnya, polisi langsung melakukan penyelidikan dan hasil penyelidikan bahwasannya korban bersama teman-temannya iuran membeli minuman keras.
Kemudian minuman keras tersebut dicampur dengan es teh.
"Menurut pengakuan teman korban, korban lah yang paling banyak iuran uang dan juga paling banyak minum es teh tersebut hingga akhirnya tidak sadarkan diri," ungkap Angga.
Angga menegaskan tidak ada tindakan bullying dalam kasus ini. Teman-teman korban hanya berusaha menyadarkan korban dari pingsannya.
Selanjutnya, polisi akan memburu penjual minuman keras yang dibeli korban bersama teman-temannya.
"Kita akan tindak lanjuti siapa penjual minuman keras yang menjual mirasnya kepada anak dibawah umur," tandas Angga. (sss/muu)