- Istimewa
Pelatihan Manajemen Proyek Digelar dalam Upaya Sokong PSN di Indonesia
Jakarta, tvOnenews.com - Presiden RI, Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk meningkatkan peran dan proyek swasta dalam pembangunan infrastruktur dalam proyek strategis nasional (PSN).
Dalam menyambut era pembangunan infrastruktur ini pengembangan keunggulan dalam manajemen proyek menjadi suatu keharusan.
Diantaranya dengan mengadakan sejumlah rangkaian pelatihan dan sertifikasi untuk menghasilkan tenaga kerja yang profesional.
Pelatihan manajemen proyek profesional untuk mendukung pembangunan strategis Indonesia pun dilaksanakan di Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada 20-24 Januari 2024.
Pelatihan yang diadakan oleh Dcolearning ini memastikan pesertanya memperoleh pemahaman yang mendalam tentang kerangka kerja manajemen proyek yang esensial.
“Dcolearning berkomitmen untuk terus meningkatkan keterampilan manajemen proyek para profesional di Indonesia. Kami menjadi Authorized Training Partners (ATP) sebagai bukti komitmen kami dalam memastikan para profesional mendapatkan pelatihan dan dukungan yang berkualitas," kata Direktur Pveteran gang Lembaga Pelatihan dan Sertifikasi Dcolearning-Accoladia, Nurul Winanda, Jakarta, Kamis (23/1/2025).
"Tujuan kami adalah memberdayakan para profesional dan praktisi proyek agar dapat menghasilkan dampak signifikan dan menciptakan nilai nyata. Pelatihan yang kami selenggarakan juga merupakan bentuk dukungan kami terhadap komitmen pemerintah Indonesia untuk melanjutkan proyek Pembangunan infrastruktur," sambungnya.
Nurul menuturkan pelatihan tersebut mengacu pada standar global dan aplikasi praktis berdasarkan petunjuk dari Project Management Institute (PMI).
Ia menjelaskan pelatihan yang terstandarisasi ini menjamin setiap sumberdaya dapat berkontribusi nyata bagi keberhasilan proyek.
“Sertifikasi seperti CAPM dan PMP bukan hanya sekadar pencapaian profesional, sertifikasi ini juga dapat membantu tim memiliki pemahaman bahasa dan kerangka kerja yang sama, sehingga mereka bisa mengatasi tantangan yang lebih kompleks dan tetap berpegang pada standar praktik internasional. Ini sangat penting saat Indonesia memasuki fase baru dalam pengembangan proyek strategis," ungkapnya.
Nurul mengatakan PMI menggambarkan kesuksesan proyek sebagai nilai sebanding dengan usaha dan biaya yang dikeluarkan.
Menurutnya perspektif ini tidak hanya melihat keberhasilan dari segi scope, schedule, dan budget, tetapi juga proyek memberikan nilai nyata kepada pemangku kepentingan dan penerima manfaat.
Tak hanya itu, kata Nurul, studi ini menunjukkan empat faktor penting dalam kesuksesan proyek yakni mengelola persepsi pemangku kepentingan, bertanggung jawab atas hasil, mengevaluasi kembali parameter proyek, dan melihat dari sudut pandang yang lebih luas untuk memahami dampak jangka panjang.
“Penekanan pada stakeholders value dan kemampuan beradaptasi yang diungkapkan dalam laporan PMI ini sangat relevan dengan tantangan yang dihadapi oleh sektor swasta Indonesia," pungkasnya. (raa)