Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning.
Sumber :
  • (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

Kemlu China Sebut Ajukan Protes ke Afghanistan, Imbas Penembakan Warga China

Jumat, 24 Januari 2025 - 08:45 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Kementerian Luar Negeri China menyebut telah mengajukan protes keras ke Afghanistan setelah seorang warga negara Tiongkok ditembak di provinsi bagian utara negara tersebut.

"China sangat terkejut dan mengutuk keras serangan tersebut. Kami menyampaikan belasungkawa atas hilangnya nyawa. China telah mengajukan protes serius kepada Afghanistan tepat setelah serangan tersebut," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning dalam konferensi pers di Beijing mengutip Antara pada Jumat (24/1/2025).

Afiliasi ISIS yang berbasis di Afghanistan, IS-Khorasan, mengaku bertanggung jawab atas penembakan mematikan terhadap seorang warga negara China di provinsi Takhar, Afghanistan utara pada Selasa (21/1) yang terletak di perbatasan dengan Tajikistan.

Kelompok teroris itu mengatakan tentarannya menggunakan senapan mesin untuk menargetkan pria China tersebut.

Warga negara China tersebut adalah seorang pemilik bisnis dengan kontrak untuk operasi tambang di Afghanistan.

"Kami meminta Afghanistan melakukan penyelidikan menyeluruh atas serangan tersebut, dan membawa para pelakunya ke pengadilan," tambah Mao Ning.

China, ungkap Mao Ning, dengan tegas menentang segala bentuk terorisme dan menyerukan upaya tegas dan kuat dalam menindak ISIS, ETIM, dan organisasi teroris lainnya yang ditetapkan oleh Dewan Keamanan PBB dengan toleransi nol.

"China akan mengikuti dengan saksama situasi keamanan di Afghanistan dan terus mendukung Afghanistan dalam memerangi segala bentuk terorisme dan kekerasan, serta menegakkan keamanan dan stabilitas nasional," tegasnya.

Ia pun mendesak pemerintah sementara Afghanistan untuk mengambil tindakan tegas dan efektif guna menjamin keselamatan dan keamanan warga negara China, lembaga, dan proyek di Afghanistan.

Kepala polisi provinsi Takhar mengatakan pelancong asing harus memberi tahu polisi setempat sebelum memulai perjalanan darat, tetapi warga negara China yang meninggal itu tidak melakukannya.

Insiden itu terjadi satu hari setelah Kabul merayakan 70 tahun hubungan diplomatik antara China dan Afghanistan.

Taliban kembali menguasai Afghanistan pada Agustus 2021, ketika Amerika Serikat dan sekutu Baratnya menarik pasukan mereka dari negara itu setelah hampir dua dekade berada di sana.

Sementara penguasa Afghanistan secara de facto menegaskan bahwa mereka telah memulihkan perdamaian dan ketertiban di negara yang dilanda konflik itu sejak merebut kekuasaan, IS-Khorasan telah melakukan serangan besar-besaran berulang kali yang menargetkan para pemimpin Taliban, tokoh agama utama, dan anggota komunitas minoritas Syiah Afghanistan.

Tidak ada negara yang secara resmi mengakui Taliban sebagai penguasa sah di Kabul.

China menjadi negara pertama yang menunjuk duta besar untuk Afghanistan dan mengakui duta besar Taliban di Beijing sejak kelompok itu mengambil alih kendali. China juga telah meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi bilateral dengan pemerintah de facto Kabul untuk membantu menstabilkan ekonomi Afghanistan dan menangani krisis kemanusiaan yang mengerikan.

Investor China telah menandatangani perjanjian penting dengan Kabul di sektor pertambangan dan minyak Afghanistan sejak pengambilalihan Taliban.(ant/ree)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
05:13
08:14
10:48
02:51
01:25
01:35
Viral