

- tvOnenews.com/Adinda Ratna Safira
Tersangka Investasi Bodong Modus Love Scamming Beraksi Dua Bulan, Dapat Gaji Capai Sebegini
Jakarta, tvOnenews.com - Polisi mengungkap fakta baru dibalik penangkapan 20 pelaku investasi bodong modus love scamming yang terjadi di Apartemen Batavia, Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (22/1).
Kapolsek Gambir, Kompol Rezeki R. Respati mengatakan bahwa para pelaku melancarkan aksinya dengan waktu yang beragam. Ada yang baru dua minggu hingga 2 bulan kerja.
“Yang tersangka ini 2 bulan kerja, paling lama 2 bulan. Ada yang 1 bulan, ada yang juga 2 minggu,” kata Respati di Polsek Gambir, Selasa (28/1).
Kemudian, Respati menyebutkan bahwa para tersangka juga mendapatkan gaji beragam. Hal itu sesuai dengan jabatan masing-masing.
“Mereka digaji untuk leader Rp7 juta, untuk operator Rp5 juta. Itu pun digaji secara cash,” terang Respati.
Sementara itu, Respati belum dapat memastikan jumlah keuntungan yang didapatkan oleh para tersangka dalam aksinya itu. Pasalnya, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.
“Kalau keuntungan masih dalam tahapan penyelidikan. Karena kendalanya adalah masuknya ke dalam koin kripto. Jadi koin kripto ini masih harus kita dalami lagi,” terangnya.
Untuk diketahui, Polsek Gambir menangkap 20 pelaku penipuan investasi dengan modus love scamming di Apartemen Batavia tersebut.
Kompol Rezeki R. Respati mengatakan bahwa para pelaku diamankan pada Rabu (22/1/2025) sekitar pukul 04.30 WIB.
“20 orang tersangka ini yang kita sudah amankan terdiri dari 16 laki-laki dan 4 orang perempuan,” kata Respati.
Lebih lanjut, Respati menyebutkan bahwa para pelaku yang diamankan diantaranya tiga orang berperan sebagai leader berinsial INB, AKP, dan RW.
Kemudian, 17 pelaku lainnya berperan sebagai operatornya berinisial MAM, MAAN, RN, APW, ES, SAAH, FR, AZ, SR, BKL, MYK, AR, DH, ANG, HJZ, NS, MR.
Lebih lanjut, Respati menerangkan bahwa kasus itu diungkap usai tim kepolisian melakukan patroli siber diaplikasi dating app Tinder dan terdapat beberapa akun yang menawarkan investasi dengan membuka toko online sebagai dropshiper di aplikasi WISH.
“Awalnya, mereka (pelaku) membuka aplikasi di OKC, Bumble, Tinder dan lain-lain dan memasang foto mereka seolah sebagai laki-laki, tapi pakai foto profil orang lain yang menarik, jadi korbannya adalah wanita,” terang Respati.
Kemudian, Respati menyebutkan bahwa para pelaku mengincar korban menengah ke atas seperti lawyer, doktor dan lain sebagainya.
“Setelah pelaku mendapat kenalan dari UKC, CMB, Tinder, Bumble, kemudian mereka (pelaku dan korban) beralih ke aplikasi WA menggunakan nomer luar negeri. Terdeteksi ada nomor asing Singapura dan juga Malaysia, jadi mengerucut,” ucap Respati.
Selanjutnya usai pelaku membujuk rayu korban, pelaku menyarankan korban untuk investasi di dalam aplikasi Wish.
“Aplikasi ini dibuat seolah-olah aplikasi asli yang mana mereka menjanjikan keuntungan 10 sampai 25 persen apabila berinvestasi di dalam aplikasi tersebut. Nah dari beberapa korban yang terbujuk masuk ke dalam aplikasi WISH palsu ini kemudian di approve diberikan link oleh pelaku,” jelas Respati.
Usai masuk kedalam aplikasi WISH, para tersangka leader meminta para korban untuk melakukan registrasi dan memandu korban untuk membuka toko online di link website yang diberikan pelaku.
“Leader langsung mengawasi dan mengajarkan korban untuk masuk ke dalam mata uang kripto. Jadi dia menukar ke mata uang kripto, mengganti ke USDT. Setelahnya baru dimasukkan ke dalam e-wallet, ke dalam deposit. Kemudian masuk ke dalam aplikasi OKX atau Binance,” tegas Respati.
Setelahnya tim melakukan penyelidikan dan didapati sebanyak 20 orang pelaku yang mengoperasikan aplikasi investasi bodong tersebut. (ars/dpi)