- Antara
Presiden Kolombia Bandingkan Seportasi AS dengan Kamp Konsentrasi Nazi
Jakarta, tvOnenewsmcom - Presiden Kolombia, Gustavo Petro membandingkan deportasi imigran ilegal oleh Amerika Serikat dengan pengangkutan orang ke kamp konsentrasi Nazi pada Perang Dunia II.
Dalam pidatonya saat pelantikan Menteri Luar Negeri baru, Laura Sarabia, Petro menyinggung perselisihan diplomatik yang baru-baru ini terjadi dengan AS.
"Dari insiden dengan Trump ada banyak pelajaran yang bisa dipetik, baik oleh mereka maupun oleh kita. Dari pihak mereka, saya kira mereka seharusnya tidak perlu memborgol orang-orang yang hendak mereka usir dari negara mereka sendiri," kata Petro mengutip Antara pada Kamis (30/1/2025).
"Akan ada diskusi politik di sana, misalnya, apakah mereka tidak mengulangi kesalahan yang sama seperti yang dilakukan Jerman pada 1943, ketika mereka menggunakan kereta api untuk mengangkut gerbong penuh orang Yahudi, sosialis, dan komunis ke kamp konsentrasi," lanjutnya.
Pernyataan Petro muncul di tengah ketegangan diplomatik yang dipicu oleh penolakan pemerintah Kolombia menerima warga Kolombia yang dideportasi dengan pesawat militer AS.
Pemerintah Kolombia beralasan bahwa mereka mengutamakan perlakuan bermartabat terhadap para migran. Penolakan tersebut memicu reaksi keras dari Presiden AS, Donald Trump, yang merespons dengan ancaman tarif perdagangan.
Sebagai solusi, Kolombia telah mengatur tiga penerbangan menggunakan pesawat Angkatan Udara Kolombia.