- tim tvOne
Hasil Survei, Suara NU Bakal Menyebar Pada Pemilu 2024
Jakarta - Suara Warga Nahdalatul Ulama (NU) diperkirakan tidak akan terpusat pada satu partai politik peserta pemilu 2024. Suara Warga NU akan menyebar ke sejumlah partai politik, terutama ke Partai Gerindra, PDI Perjuangan dan PKB.
"Pertama, secara umum suara warga NU menyebar," kata Direktur Eksekutif Center for Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS), Moh Sholeh Basyari dalam paparan 'Outlook Parpol 2024 Pilihan Warga NU di Jabar, Jateng dan Jatim', melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (1/3/2022).
Sholeh Basyari merinci, bahwa suara warga NU akan tersebar ke partai Gerindra sebanyak 17 persen, PDIP 16 persen, PKB 15 persen, Golkar 12,5 persen. Kemudian ke Demokrat 10 persen, Partai Nasdem 7 persen, PPP 6 persen, dan PKS 2,5 persen.
"Prosentase jarak antar parpol, terutama Gerindra, PDIP dan PKB yang tipis menyiratkan bergesernya sebagian pemilih PKB terutama ke Gerindra," kata Basyari.
Selain itu, hasil survei juga menyebutkan bahwa Pemilihan Presiden dan Pemilihan anggota DPR yang serentak, sedikit mengubah cita rasa warga NU terhadap Parpol seiring dengan branding Capres-cawapres yang beredar saat ini.
"Ketiga, riset komparatif ini juga menggambarkan secara jelas bahwa warga NU menghajatkan secara mendesak penyegaran di top leader dan struktur di PKB. Keempat, idealnya PBNU segera mengambil sikap, membangun relasi “baru” NU-PKB, serta “tidak melakukan pembiaran” terhadap PKB," papar Basyari.
Riset ini melibatkan 1.200 responden yang diambil dari 100 Pondok Pesantren di Jatim, Jateng dan Jabar. Diketahui, ketiga provonsi itu merupakan sumber perolehan suara signifikan PKB pada Pemilu 2019 lalu.
Sample dipilih secara purposive, kata Basyarai, untuk mendapatkan orisinalitas data dari responden. "Orisinalitas terkait ke-Nu-an responden. Dengan sampel purposive, data yang didapat akan terhindar dari kemungkinan melebar, menyasar warga non-NU," kata dia.
Sedangkan tenik pengambilan data secara 'indepth interview' dalam bentuk pertanyaan terbuka. Pengambilan data model 'indepth interview', kata dia, menempatkan responden tidak dalam posisi “mengetahui”, bahwa dia tengah diambil datanya. "Indepth interview' dilakukan setelah para jamaah selesai menunaikan sholat jumat pada 25 Februari 2022. (ito)