- ANTARA
Bio Farma Telah Memproduksi 90,1 Juta Dosis Vaksin COVID-19
“Hal itu karena dalam proses produksi mulai dari homogenisasi, filling, dan packing, akan ada vaksin yang hilang selama proses. Tentu pada proses ini ada wastage. Ini proses ini normal dan tidak bisa dihindari, misalnya di selang ada yang tersisa, tangki ada tersisa itu juga ada wastage, termasuk juga terjadi dalam proses packaging," ujar Bambang.
Selain itu, vaksin Sinovac produksi Bio Farma ini ada overfill atau ekstra volume vaksin yang disiapkan untuk mengantisipasi proses filling ke dalam kemasan vial multi dose. Vaksin COVID-19 dikemas dalam kemasan 5 ml yang bisa digunakan untuk 10 penerima. Ini artinya setiap orang akan menerima 0,5 ml.
Tetapi pada kenyataannya, Bio Farma tidak akan memasukkan larutan vaksin tepat 5 ml ke dalam vial, melainkan diberi tambahan volume antara 5,9 ml hingga 6 ml.
“Karena pada praktik di lapangan pada saat pengambilan 1 dosis, biasanya dilebihkan sedikit untuk mendapatkan genap 0,5 ml per dosis vaksin ketika disuntikkan," kata Bambang.
Dengan demikian, dari bulk yang telah diterima oleh Bio Farma sebanyak 123,5 juta dosis, diperkirakan akan dapat menghasilkan vaksin COVID-19 sekitar 99.5 juta dosis vaksin jadi.
Per tanggal 26 Juli 2021, dari jumlah bulk 123.5 juta dosis, baru diproses 110,7 juta dosis dan menghasilkan produk jadi sekitar 90,1 juta dosis produk jadi, dengan jumlah produk jadi yang rilis pada bulan Juli diperkirakan sebesar 16,6 juta dosis dan siap didistribusikan di bulan Agustus sebesar 19,8 juta dosis.
Total vaksin yang rilis baik COVID-19 produksi Bio Farma dan vaksin jadi (AZ dan Moderna) sebanyak 87 juta dosis. Sedangkan untuk vaksin yang sudah terdistribusi, secara akumulasi total 77,9 juta dosis, terdiri dari CoronaVac sebanyak 3 juta dosis, AstraZeneca sebanyak 9.2 juta dosis, COVID-19 BioFarma sebanyak 65,7 juta dosis.